MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Beberapa daerah di Provinsi Sulawesi Selatan berpotensi untuk melakukan Pemilihan Suara Ulang (PSU). Hal itu disampaikan, Misna M Attas Selaku Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), saat menggelar Konferensi Pers, di Kantor KPU Sulsel, Jl. A.P. Pettarani, Jumat (19/4/2019).
Misna mengatakan, PSU bisa saja dilakukan demi menciptakan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) yang berkepastian hukum dan berintegritas.
“Untuk menentukan apakah dilakukan Pemilihan Suara Ulang atau tidak, itu bergantung dari kajian yang dilakukan KPU, dan juga rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu),” tukas Misna.
Baca: Bawaslu Sebut Ribuan TPS Berpotensi Pemungutan Suara Susulan
Dihadapan awak media, Misna juga menyampaikan saat ini, KPU dan Bawaslu tengah mengkaji faktor pendukung guna digelarnya PSU di beberapa daerah yang ada di Sulsel.
“Untuk sementara kita (KPU) sedang lakukan kajian kajian, begitu juga Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan, juga sedang melakukan kajian kajian, terhadap kemungkinan adanya PSU yang dilakukan di beberapa Kabupaten dan Kota di Sulsel,” ujarnya.
Hingga hari ini, Misna mengatakan terdapat 12 daerah di Sulsel yang berpotensi untuk menggelar PSU. Namun, Ketua KPU Sulsel belum ingin menyampaikan nama nama daerah tersebut.
“Pada laporan yang masuk, ada dua belas daerah yang kemungkinan, yah kemungkinan, saya belum mengeluarkan nama daerahnya karena kami masih sedang malakukan kajian,” sebutnya.
Baca: Pemilu 2019 Lancar, KPU Sulsel Berterimakasih Kesemua Pihak
“Tapi saat ini, beberapa kejadian kejadian yang sedang di analisis yang kemungkinan mengarah kepada PSU itu ada di dua belas Kabupaten dan Kota,” lanjutnya.
Lebih jauh, Misna juga mengatakan salah satu faktor yang menjadi masalah dan berpotensi untuk digelarnya PSU yakni dari pemili diluar Sulsel yang menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik.
Baca: Terungkap! Ini Penyebab Prabowo Menang di Sulsel Meski Jokowi Ditopang Banyak Tokoh
“Rata rata masalahnya adalah terdapat pemilih dari luar Sulsel yang menggunakan KTP elektroniknya, dan mencoblos di TPS TPS yang ada di Sulsel. Ada juga yang dari Sulsel, tapi bukan berasal dari TPS atau Kelurahan dimana TPS tersebut berada,” tutupnya.
