MAKASSAR – Bakal Calon Gubernur Sulsel‎ DR Ir H Abdul Rivai Ras MM MS MSi (Bro Rivai) melalui juru bicaranya, Achmad Shabir, menegaskan pihaknya tidak pernah mengklaim memiliki satu atau lebih partai pengusung.
Komunikasi yang terjalin antara Bro Rivai dengan elit DPP sejumlah partai politik murni merupakan manifestasi kedekatan emosional yang dibangun pelopor dan pendiri Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia itu selama berkarir di TNI.
“Tidak benar bahwa kami mengklaim dukungan parpol. Bahwa kami memiliki harapan besar untuk bisa mengendarai parpol yang dimaksud itu benar. Tolong dibedakan antara klaim dan harapan.‎ Dua hal ini jelas berbeda,” kata Abe sapaan Achmad Shabir melalui rilisnya, Minggu (13/8/2017).
Magister Studi Penelitian dan Evaluasi Pascasarjana Universitas Negeri Makassar ini menjelaskan, ‎klaim bermakna surat rekomendasi parpol sudah berada ditangan. Sementara harapan menunjukkan kans yang besar untuk mendapatkan surat rekomendasi. Harapan ini menggambarkan peluang Bro Rivai diusung sejumlah partai pada pilgub mendatang terbuka lebar sama dengan balon gubernur lainnya.
Seperti diketahui, Bro Rivai memiliki kedekatan dengan sejumlah elit DPP setingkat ketua umum seperti Partai Demokrat dan Gerindra. Bro Rivai mempunyai hubungan emosional atau setidaknya pernah melayani sejumlah elit itu dalam pengabdiannya di sejumlah lembaga negara seperti TNI, Kemhan dan Kemsesneg atau lembaga kepresidenan.
“Kedekatan itu mengandung harapan karena secara realitas disamping ada interaksi yang intens, komunikasi politik juga berjalan seiring,” jelas Abe.
Klaim mengklaim partai, lanjut alumni HMI ini, sangat tergantung pada persepsi publik yang menerjemahkan berita-berita yang berkembang dan publikasi yang dilakukan oleh sejumlah relawan dan simpatisan.
“Kami akan realistik apapun resiko yang kelak muncul bila harapan partai itu tidak memungkinkan karena alasan prasyarat dari proses politik. Popularitas dan elektabilitas yang cenderung naik dari waktu ke waktu serta rekam jejak yang dimiliki Bro Rivai sesungguhnya mengandung harapan besar ketika dihadapkan pada partai politik yang punya kredibilitas dan ingin menang pada event Pilkada 2018 dan Pilpres 2019,” tandasnya.
Abe memastikan, ‎tidak ada satupun balon yang berhak mengklaim dukung parpol kecuali Nurdin Halid (NH), mengingat rekomendasi Partai Golkar sudah berada ditangan Ketua Harian DPP Golkar itu.
“Sampai hari ini belum ada balon gubernur yang aman, kecuali NH, itupun kalau Golkar masih status quo, dan tidak terjadi perubahan dalam struktur pada DPP Partai Golkar. Sehingga balon gubernur baik kader maupun non kader belum bisa memastikan klaimnya karena sampai hari ini masih dalam tahapan menunggu hasil seleksi partai. Itupun minimal harus didukung dua atau tiga partai yang berkoalisi untuk mencukupkan 20 persen,” imbuhnya.