MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Salah seorang Juru Bicara (Jubir) pasangan calon Presiden Jokowi-Ma’ruf mengkritik pihak Prabowo-Sandi yang menyoal dukungan kepala daerah di Pilpres.
Hal itu merujuk soal adanya seruan dari kubu Prabowo-Sandi yang mengatakan, kepala Daerah tidak terlibat dalam urusan dukung mendukung pasangan Capres-Cawapres dalam Pilpres 2019 mendatang.
Baca: Bahaya Untuk Prabowo-Sandi, Mantan Ketua Demokrat Target Jokowi – Ma’ruf Menang Besar di Sulsel
Jubir yang juga kader PSI ini mengatakan, melarang kepala daerah dalam memberikan dukungan adalah sebuah prasangka buruk dan kekhawaatiran berlebihan. “Kekhawatiran soal mereka menggunakan jabatan untuk kepentingan Pilpres juga lebay. Zaman sudah transparan, pelanggaran sekecil apapun bisa terlihat oleh pengawas Pemilu,” kata Andi Saiful dalam rilis yang diterima Sulselekspres.com (12/9/2018).
Dia menjelaskan, pihak Prabowo-Sandi seolah lupa Pilpres 2014 lalu. Dimana Prabowo yang saat itu berpasangan dengan Hatta Radjasa didukung mayoritas kepala daerah.
“Sejarah sudah membuktikan, dengan modal dukungan 21 kepala daerah tak membuat Prabowo-Hatta menang, kan kalah. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan” Saiful menegaskan.
Baca: Meski KPU Izinkan, Kubu Prabowo-Sandi Minta Kepala Daerah Netral
“Harus diingat, pada Pilpres 2014 ada 26 Kepala Daerah yang ikut mendukung Pasangan Capres-Cawapres saat itu. Dari 26 Kepala Daerah tersebut, 21 diantaranya mendukung Prabowo-Hatta, hanya 5 yang mendukung Jokowi-JK. Jadi jika sekarang pihak Prabowo baru protes itu amnesia politik,” pungkasnya menambahkan.
(*)
