MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kepala Dinas (Kadis) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Azis dapat ajakan dari Gubernur Prof HM Nurdin Abdullah untuk belajar ternak di negara sakura.
Abdul Azis mengaku, selain dapat kesempatan untuk belajar mengenai peternakan, dirinya juga mendapatkan kesempatan untuk belajar mengenai pariwisata di Jepang.
Dihari keempat kunjungan dirinya, diajak untuk menikmati indahnya Kota Matsuyama, Provinsi Ehime, Jepang. Kunjungan tersebut menikmati juga pemandangan di Pengunungan Aburayama, Kota Fukuoka, Provinsi Fukuoka.
Baca:Â 100 Hari Kerja, Nurdin Abdullah Boyong 3 Kepala Daerah di Jepang
Abdul Azis sendiri ke Jepang bersama beberapa wali kota dan bupati mendampingi Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah. Dia ke Fukuoka bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulkaf S Latief, Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri dan Kepala Bappeda Lutra Rusdi Rasyid.
Peternakan Momo Land Aburayama ini dibangun sejak tahun 1973 oleh Pemerintah Jepang dengan luasan sebesar 47 hektar.
“Tujuannya sendiri sebagai wisata peternakan bagi turis dan merupakan tempat edukasi bagi anak-anak pengunjung yang akan ketempat ini,” kata Abdul Asiz, melalui rilis Pemprov Sulsel, Sabtu malam (15/12/2018).
Baca:Â Gubernur Sulsel Ajak Bupati dan Walikota Tinjau Garam Di Jepang
Lanjutnya, dalam mengedukasi pengunjung, peternakan ini memfasilitasi sapi jenis Wagiu sebanyak empat ekor untuk memperkenalkan jenis sapi.
“Bagi masyarakat Jepang, untuk mengkonsumsi daging paling terkenal dan termahal biasa mencapai Rp5 jutaan per satu kali konsumsi,” ungkapnya.
Demikian pula sapi perah, di tempat ini juga diperkenalkan pada masyarakat. Jenisnya, Fries Holland atau FH sebanyak 100 ekor yang merupakan penghasil susu berkisar 25 – 35 liter per ekor.
Sapi-sapi tersebut milik peternak Gunung Aburayama yang dijadikan sentra bibit di peternakan ini. “Selain itu peternakan ini juga melakukan pegolahan susu sapi menjadi es krim, keju dan sebagainya,” katanya.
Untuk kegiatan edukasi lainnya juga disediakan ternak lain, seperti domba, kambing, ayam dan kuda.
Baca:Â Peringati 60 tahun Hubungan Indonesia-Jepang, 300 Pohon Sakura Akan Ditanam di Sulsel
Abdul Azis menjelaskan, kunjungan Pemprov Sulsel ke Jepang ini dalam rangka menjajaki beberapa potensi dan kemungkinan kerja sama berbagai bidang, termasuk bidang peternakan.
Kunjungan ini juga untuk melakukan survei awal bagaimana prospek antara kedua belah pihak. Yang tidak menutup kemungkinan akan mendatangkan investor.
“Sekaitan dengan keberangkatan Pak Gubernur ke Jepang, kita akan bisa memikirkan investasi pada lahan tertidur di Sulsel. Misalnya seperti Seko dan Rampi (Luwu Utara), dimana kita lihat luasan lahan cukup besar dan ini sangat menjanjikan,” bebernya.
Baca:Â Rawan Banjir, Dinas PU Bersihkan Drainase Pasar Minasa Maupa
Lanjutnya, khususnya pada lahan-lahan tertidur seperti di Seko dan Rampi. Jumlah luasan lahan untuk Seko sendiri itu ada kurang lebih 23 ribu hektar dan Rampi kurang lebih 10 ribu hektar.
Azis menyampaikan, upaya ini dalam rangka untuk mengerakan Pemprov Sulsel untuk mengoptimalkan lahan yang tertidur ini sebagai sumber ekonomi baru nantinya. Serta dalam rangka mendukung target Sulsel menjadi lumbung pangan daging.
“Selain mengembangkan peternakan rakyat, juga membangun peternakan yang sekarang ini dengan memanfaatkan lahan yang menganggur,” paparnya.
Baca:Â Pemerintah Jepang Beri Penghargaan Kepada Nurdin Abdullah
Sedangkan potensi pengembangnya yang cocok dengan iklim Sulsel yang kita miliki, berdasarkan iklim adalah sapi potong dan sapi perah.