SULSELEKSPRES.COM – Open Ceremony (Pembukaan) Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) tingkat Nasional II tahun 2022 di Kupang NTT bukan hanya berlangsung megah, semarak dan meriah, dengan tata Panggung dan Cahaya yang spektakuler, ditambah dengan pengisi Acara yang sangat atraktif dan kolosal, akan tetapi Nuansanya juga penuh Kegembiraan.
Pernyataan tersebut kompak diutarakan Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel H. Khaeroni dan Ketua DWP Hj. Heni Suwardani yang hadir mengenakan Pakaian Adat Luka Mbay atau Dhowik Mbay untuk Laki-laki dan Oba Ua Pote Nage untuk Wanita Kabupaten Nagekeo NTT usai mengikuti kegiatan pembukaan Pesparani Nasional II di Gelanggang Olahraga Oepoi Kota Kupang, (Jumat, 28/10/2022).
“Seluruh prosesi dan persembahan yang ditampilkan seluruh pembawa acara pada pembukaan, bukan hanya spektakuler, tapi saya menyaksikan dan menilai mampu membawa puluhan ribu pasang mata yang menyaksikannya secara langsung larut dalam suasana kegembiraan, dan ini patut diapresiasi,” ungkap Kakanwil, dilansir dari rilis resminya.
Stadion Oepoi Kupang memang disulap oleh panitia, tampak Panggung setinggi 14 dan panjang 38 meter bakal terpasang di area lapangan. Panggung dengan tampak depan menyerupai Basillica Santo Petrus di Vatikan. Lambang burung Garuda juga terpasang mencolok di sisi bagian atas panggung.
Patung Santo Petrus turut melengkapi kemegahan panggung. Warna coklat mendominasi panggung. Ada juga logo Pesparani tingkat nasional disisi kiri dan kanan dengan corak warna hijau dibagian tangga naik ke panggung.
Suasana pembukaan acara di Stadion Oepoi Kupang yang dimulai sekitar Pukul 18:00 Wita ini semakin meriah dengan pesta kembang api yang disambut gemuruh tepuk tangan seluruh undangan dan umat yang hadir. Terlebih saat pertunjukan kolosal dari 10.000 penari dan pertunjukan dari para biarawati dan putra putri Altar.
Secara Resmi, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membuka perhelatan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Tingkat Nasional kedua yang mengusung tema “Membangun Persaudaraan Sejati untuk Indonesia Maju”melalui rekaman Video
Dalam sambutannya, Menag berharap Pesparani bisa melibatkan umat beragama selain umat Katolik. Dengan demikian, Pesparani bisa menjadi pengungkit penguatan nilai-nilai keberagaman, toleransi, dan dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara.
“Saya berharap Pesparani bisa menjadi sarana umat Katolik untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara, sebagai pengungkit penguatan nilai-nilai keberagaman dan toleransi melalui pelibatan berbagai umat beragama dalam perhelatan ini,” kata Menag
“Melalui Pesparani, saya juga berharap umat Katolik dapat menunjukkan sportivitas dan kreativitas dalam mengapresiasi seni budaya bangsa Indonesia yang diinkulturasikan dalam tradisi, kebiasaan, dan budaya musik serta nyanyian dalam lingkungan Gereja Katolik,” sambungnya.