SULSELEKSPRES.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyebut jumlah korban dan kerusakan akibat terjangan tsunami Selat Sunda, pada Sabtu 22 Desember Malam kemarin, terus bertambah.
Dalam keterangan resminya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, sampai saat ini tercatat 222 orang meninggal dunia, 28 orang dinyatakan hilang, dan 843 orang alami luka-luka akibat bencana tersebut.
“Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena belum semua korban berhasil dievakuasi, belum semua Puskesmas melaporkan korban, dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan. Kondisi ini menyebabkan data akan berubah,” kata dia.
Baca Juga:Â
1 Belum Ditemukan, Ifan Seventeen Pastikan 2 Rekannya Tewas Diterjang Tsunami Banten
Dampak Tsunami Banten, 10 Kapal, 9 Hotel, dan Ratusan Rumah Rusak Parah
Update Korban Meninggal Tsunami Banten dan Lampung 43 Orang, 584 Luka-luka
Sementara kerusakan material kata Sutopo, meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak.
Selain itu, kebanyakan korban kata Sutopo merupakan wisatawan domestik dan masyarakat setempat. Pihak BNPB memastikan nihilnya korban dari warga negara asing.
“Tidak ada korban warga negara asing. Semua warga Indonesia. Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus,” terangnya.
Baca: ‘Hore Bapakku Pulang’ jadi unggahan Terakhir Bani Seventeen Korban Tsunami Banten
Menurutnya wisatawan yang menjadi korban tersebar di daerah wisata sepanjang pantai dari Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang dan Pantai Carita; “sedang banyak wisatawan berlibur yang kemudian diterjang tsunami.”
Saat ini, penanganan darurat terus dilakukan. BNPB lanjut Sutopo bersama TNI, Polri, Basarnas, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU Pera, Kementerian ESDM, dan K/L terkait terus mendampingi Pemda dalam penanganan darurat.
Sementara Pemda Provinsi dan Pemda Kabupaten terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Posko, pos kesehatan, dapur umum dan pos pengungsian didirikan untuk menangani korban.
Baca: Jadi Korban Tsunami Banten, ‘Bassist’ Band Seventeen Meninggal Dunia
“Alat berat dikerahkan membantu evakuasi. Saat ini sedang bekerja 5 unit excavator, 2 unit loader, 2 unit dump truck dan 6 unit mobil tangki air. Bantuan alat berat akan ditambah,” ujar dia.
Hingga per Minggu (23/12/2018), jumlah pengungsi kata Sutopo masih dalam pendataan oleh pihak terkait.
Jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami di Selat Sunda per 23/12/2018 pukul 16.00 WIB tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka & 28 orang hilang. Kerusakan fisik: 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal-perahu rusak. pic.twitter.com/7esz00fnD7
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) December 23, 2018