KPU Sulsel Undang LO Paslon Saat Finalisasi Surat Suara

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – KPU Sulsel bakal mengumpulkan Liaison Officer (LO) 4 pasangan calon (Paslon) Gubernur dan wakil Gubernur Sulsel Rabu (30/5/2018). Agendanya, soal persetujuan desain surat suara yang akan digunakan pada pemilihan 27 mendatang.

“Besok diperlihatkan ke LO Paslon untuk approve. Hari ini kami masih menguji, apakah desain tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh KPU RI,” kata ketua KPU Sulsel Misna M Hattas, Selasa, (29/05/2018).

Pengujian desain surat suara tersebut kata Misna melibatkan ahli, yang memeriksa kuaitas dari foto Paslon di surat suara, juga soal keseimbangan sesuai specimen KPU RI. Jika masing-masing kandidat sudah menyetujui, maka desain tersebut selanjutnya akan naik cetak.

Eks Ketua KPU kota Makassar tersebut menambahkan, bahwa selama ini proses aprove tersebut terhambat lantaran adanya keinginan-keinginan kandidat yang tidak seragam. Misalnya ada kandidat yang menginginkan untuk memasukkan gestur tangan.

“Problemnya, masih ada paslon yang ingin berbeda. Ada yang mau pakai simbol tangan, tapi belakangan sudah bersepakat,” kata Misna tanpa menjelaskan lebih jauh siapa kandidat yang dimaksud.

Misna memastikan, bahwa proses cetak surat suara serta distribusinya tidak akan terlambat, sekalipun masih pada tahap pemeriksaan model surat suara. Hal tersebut dikarenakan, KPU RI kata dia, sudah menjadwal pencetakan surat suara untuk semua daerah yang berpilkada.

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – KPU Sulsel bakal mengumpulkan Liaison Officer (LO) 4 pasangan calon (Paslon) Gubernur dan wakil Gubernur Sulsel Rabu (30/5/2018). Agendanya, soal persetujuan desain surat suara yang akan digunakan pada pemilihan 27 mendatang.

“Besok diperlihatkan ke LO Paslon untuk approve. Hari ini kami masih menguji, apakah desain tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh KPU RI,” kata ketua KPU Sulsel Misna M Hattas, Selasa, (29/05/2018).

Pengujian desain surat suara tersebut kata Misna melibatkan ahli, yang memeriksa kuaitas dari foto Paslon di surat suara, juga soal keseimbangan sesuai specimen KPU RI. Jika masing-masing kandidat sudah menyetujui, maka desain tersebut selanjutnya akan naik cetak.

Eks Ketua KPU kota Makassar tersebut menambahkan, bahwa selama ini proses aprove tersebut terhambat lantaran adanya keinginan-keinginan kandidat yang tidak seragam. Misalnya ada kandidat yang menginginkan untuk memasukkan gestur tangan.

“Problemnya, masih ada paslon yang ingin berbeda. Ada yang mau pakai simbol tangan, tapi belakangan sudah bersepakat,” kata Misna tanpa menjelaskan lebih jauh siapa kandidat yang dimaksud.

Misna memastikan, bahwa proses cetak surat suara serta distribusinya tidak akan terlambat, sekalipun masih pada tahap pemeriksaan model surat suara. Hal tersebut dikarenakan, KPU RI kata dia, sudah menjadwal pencetakan surat suara untuk semua daerah yang berpilkada.