SULSELEKSPRES.COM – Varian Corona Delta memang sedang menjadi momok banyak negara di dunia saat ini. Varian ini banyak memicu ledakan kasus Covid-19 di Asia Tenggara, China, bahkan Amerika Serikat.
“Saya harap kita semua kompak, presiden berikan arahan jelas sisa selesaikan dengan tuntas dan lugas. Belum ada satu negara pun imun pada delta ini, AS meningkat..,” kata Menteri Koordinator Bidang Marves yang juga Koordinator PPKM Luhut Binsar Pandjaitan dalam paparannya, Senin (2/8).
Ia mengingatkan bahwa masyarakat terus waspada dengan penyebaran varian delta Covid-19. Varian ini berdasarkan riset selain lebih menular, juga membawa peluang orang ke rumah sakit saat terinfeksi karena mempercepat saturasi turun. Bila saturasi turun maka berdampak pada happy hypoxia yang sering membawa kematian.
“Varian delta ini sangat cepat buat turun saturasi (kadar oksigen di dalam darah),” kata Luhut dalam konpers di Jakarta, Senin (2/8)
baru-baru ini laporan internal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) pada Jumat (30/7/2021) memperingatkan bahwa varian delta “kemungkinan lebih parah” daripada versi virus sebelumnya.
CDC mengutip penelitian di Kanada, Singapura, dan Skotlandia yang menunjukkan peluang orang terinfeksi varian delta lebih besar untuk dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan orang yang terinfeksi varian corona sebelumnya