PAREPARE, SULSELEKSPRES.COM – Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Totok Budiyanto menerima kunjungan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) Program Studi Pendidikan Luar Biasa, Senin (14/10/2024).
Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau pelaksanaan kegiatan Program Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C bagi 30 Orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Parepare.
Kegiatan sekaligus menandai dibukanya secara resmi pembelajaran kembali program pendidikan kesetaraan paket A, B dan C bagi warga binaan di Lapas IIA Parepare oleh Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Parepare.
Totok Budiyanto, mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti perjanjian kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Parepare, dengan menjaring kembali 30 orang siswa didik baru Tahun Ajaran 2024/2025 untuk mengikuti program Pendidikan Kesetaraan Paket A, B dan C.
“Kegiatan ini sesuai dengan harapan Direktur Jenderal Pemasyarakatan bahwa program pembinaan dan bimbingan kepada warga binaan yang telah dilaksanakan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Parepare melalui pendidikan kesetaraan paket A B dan C bisa bermanfaat setelah bebas nantinya,” paparnya.
Totok Budiyanto berharap agar warga binaan yang tidak tamat SD, SMP dan SMA dapat melanjutkan program pendidikan kesetaraan ini.
“Kejar paket A, B, dan C merupakan solusi bagi warga binaan Lapas IIA Parepare yang putus sekolah, namun ingin memiliki pengetahuan, kemampuan dan ijazah setara. Nantinya warga binaan sebagai siswa didik akan mendapatkan pelajaran setara sesuai dengan tingkatannya. Bagi yang telah menerima Ijazah Kelulusan hari ini wajib bersyukur dan terus semangat belajar kembali,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Parepar Makmur Husain menyampaikan rasa syukur dan apresiasi setinggi-tingginya atas perhatian dan kepedulian Kepala Lapas IIA Parepare beserta jajarannya, yang telah memberikan kesempatan kepada WBP untuk dapat menyelesaikan pendidikannya.
“Kegiatan ini suatu hal yang sangat luar biasa ketika warga binaan berada dalam Lapas namun dapat sekolah dan menerima ijazah sekolah setara SD, SMP, SMA yang tidak semua orang mampu untuk mendapatkannya,” jelasnya.
Pihaknya berharap program layanan pembinaan pendidikan melalui kegiatan belajar kejar paket ini dapat memenuhi hak Warga Binaan untuk memperoleh pendidikan yang layak sekaligus menjadi sarana perbaikan kualitas diri Warga Binaan.
“Sehingga ketika bebas dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat bahkan dapat berinteraksi dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat,” pungkasnya.