MAKASSAR – Pihak keluarga Kerajaan Gowa tampak geram soal hilangnya benda pusaka Mahkota Raja Gowa atau Salokoa. Jika Salokoa hilang, pihak kerajaan akan menuntut pertanggungjawaban.
“Menurut saya, yang bertanggung jawab itu Bupati dan Polisi, karena dia (Ichsan) yang pegang kuncinya itu brankas,” kata Andi Baso Mahmud selaku Juru Bicara Kerajaan Gowa saat dikonfirmasi, Selasa (5/9).
“Justru timbul pertanyaan lagi, kenapa bisa dia (Bupati) tidak tau. Pernyataan Bupati bilang dia tidak tahu boleh dipertanyakan, karena dia yang pegang salah satu kuncinya tempat penyimpanan benda kerajaan itu,” ujarnya melalui rilisnya sembari menambahkan.
Kabar tentang hilangnya Salokoa beredar setelah ditiadakannya tradisi Accera Kalompoang atau pencucian benda pusaka pada Hari Raya Idul Adha tahun 2017. Seharusnya, tradisi yang telah dilestarikan sejak 424 tahun silam itu, dilaksanakan pasca pelaksanaan Salat Ied.
Pihak Kerajaan Gowa menyatakan terpaksa tidak dapat melanjutkan tradisi kerajaan, lantaran pihak kepolisian telah menyegel brankas penyimpanan benda pusaka di Museum Balla Lompoa.
Sebelumnya, Bupati Kabupaten Gowa Adnan Purichta Yasin Limpo menyatakan tidak tahu menahu di mana letak Salokoa berada. Jika Salokoa hilang, pihak Kerajaan Gowa akan menuntut pertanggungjawaban terhadap Bupati Ichsan.
Letak Salokoa, benda pusaka yang merupakan Mahkota Raja Gowa memang kini menjadi perhatian masyarakat. Setelah ritual adat Accera Kalompoang yang rutin digelar selama empat abad terpaksa ditiadakan tahun ini, jejak Salokoa pun dipertanyakan.
Adnan mengaku tidak tahu di mana letak benda pusaka yang terbuat dari emas dengan berat 1.768 gram dan bertabur 250 buah permata. Adnan menyarankan supaya hal itu dipertanyakan kepada pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan.
“Keberadaan Mahkota Raja Gowa tanya ke kepolisian, karena mereka yang mengeluarkan status quo itu Mabes Polri. Jadi itu kewenangan mereka. Polda (Sulsel) juga mungkin tahu,” ujar Ichsan saat dikonfirmasi.
Mahkota Kerajaan Gowa (Salokoa)Mahkota Kerajaan Gowa (Salokoa)