MAKASSAR – H Radjamilo Karaeng Sicini, meretas jalan sejarah sebagai Kepala Daerah di Jeneponto yang berhasil memimpin daerahnya selama dua periode.
Radjamilo berkarier dari bawah sebagai pamong. Pria kelahiran Sebelum menjadi bupati, pria kelahiran Gunggung Barana, Bontomattena, Turatea, 2 September 1947 ini, adalah Kepala Dinas Perkebunan Jeneponto, di masa H. Baharuddin Baso Tika, (1998 – 2003) jadi bupati.
Membangun daerah minus bukanlah perkara mudah, apalagi tipologi kultur masyarakat Kabupaten Jeneponto yang spontan lantaran dibentuk oleh alam yang tak ramah, justru menjadi pelecut baginya untuk mengejar ketertinggalan daerahnya.
Lewat pendidikan agama, Radjamilo menyatu di hati rakyat dan mampu membalikkan anggapan miring terhadap daerah yang acapkali dikonotasikan dengan keterbelakangan ini.
Berbagai perintang dan ranjau-ranjau dihadapinya dan itulah ciri kepemimpinan Radjamilo, pelayan masyarakat tercermin dalam dirinya. Begitulah kata Bachtiar Adnan Kusuma, Jubir Radjamilo 2008-2013 mengingat sosok panutan di Kabupaten Jeneponto.
“Semua hanya tinggal kenangan, dan hari ini tepat 14 Agustus 2017, tiga tahun lalu, engkau telah meninggalkan kami sahabat-sahabatmu, keluarga, anak-anak, cucu serta orang-orang yang mencintaimu,”ujar Bachtiar dengan membayangkan masa saat mendapingi Mantan Bupati Jeneponto dua periode itu.
Sejenak Bachtiar diam dan menyambung dengan mengisahkan sosok inspirasinya itu, jika sebagai sahabat, Radjamilo adalah pribadi yang pandai menjaga dan merawat persahabatan. Dia tak membeda-bedakan, dalam berbagai dimensi, ia sangat menghargai sahabatnya.
Kata Bachtiar, Radjamilo telah menghilangkan stigma birokrasi formal menjadi tidak resmi. Mudah ditemui. Dan masjid Rumah Jabatan Bupati Jeneponto menjadi sentral pelayanan rakyat. Semua persoalan masyarakat selesai di setiap usai shalat magrib dan subuh.
Dia menuturkan, Sepuluh tahun memimpin Kabupaten Jeneponto, ratusan masjid dan mushallah telah dirintis dan dibangunnya. “Sebagai orang dekatnya, Radjamilo adalah pemimpin ummat yang humanis dan sederhana. Alfatiha untuk H Radjamilo Karaeng Sicini,” tutupnya.
Bupati Terlama di Jeneponto
Mendiang Drs H Radjamilo MP Karaeng Sicini (67), termasuk pamong senior. Warga Jenerponto akan mengenangnya sebagai kepala daerah terlama di kabupaten berjuluk Turatea ini.
Sebelas pendahulunya, pascatatan pemerintahan modern daerah, hanya menjabat dibawa lima tahun.
Dia terpilih pertama di DPRD Jeneponto, sebagai produk kepala daerah Reformasi. Periode pertamannya (2003-2008), bapak enam anak ini berpasangan dengan Sjamsuddin Zainal.
Namun, di Pemilihan langsung pertama di daerah itu, Sjamsuddin Zainal yang berpasangan dengan Djahini, menjadi lawannya. Radjamilo memilih Burhanuddin Baso Tika, adik kandung bupati sebelumnya.
Berdasarkan penetapan KPUD Jeneponto, pasangan nomor urut 5, Radjamilo/Burhanuddin Baso mendapatkan 100.434 suara, sedangkan pemohon mendapatkan 66.189 suara.
Kepala Daerah di Jeneponto:
1. Maladjong Dg Liwang ( 1959 – 1960 )
2. Abd. Jalil Sikki ( 1960 – 1966 )
3. Drs. M. Daud Nompo (Plt ) ( 1967 )
4. Morra Kareeng Bilu ( 1967 – 1972 )
5. A. M. Amin Situru (Plt) ( 1973 – 1974 )
6. M. Ishak Iskandar ( 1974 – 1980 )
7. Drs. Palangkey Dg Lagu ( 1980 – 1985 )
8.Drs. Sehuddin ( 1985 – 1990 )
9.Drs. H. M. Ilyas Mattewakkang ( 1990 – 1993 )
10.H. Sirajuddin. S ( 1993 – 1998 )
11. Dr. Ir. H. Baharuddin Baso Tika, MS ( 1998 – 2003 )
12. Drs. H. Radjamilo, MP ( 2003 – 2008 )
13. Drs. H. Radjamilo, MP ( 2008 – 2013)
14. Ikhsan Iskandar (2013- sekarang