MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Nama Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, mulai mencuat kembali sebagai kandidat petahana dalam pertarungan politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2023 mendatang.
Meskipun jarak Pilkada selanjutnya masih cukup jauh, tetapi banyak pihak yang menilai bahwa Nurdin Abdullah bakal kembali ambil bagian dalam perebutan kursi nomor satu Sulawesi Selatan tersebut.
Bahkan, sederet nama lain digadang-gadang bakal menjadi penantang kuat Nurdin Abdullah, sebut saja pengusaha kondang asal Sulawesi Selatan, Erwin Aksa, juga mantan Menteri Pertanian Republik Indonesia di periode Jokowi-JK, Amran Sulaiman.
Kans kemenangan dua calon penantang Nurdin Abdullah tersebut dinilai sangat besar. Sebab, nama pertama merupakan putra dari tokoh berpengaruh Sulawesi Selatan, Aksa Mahmud. Sedangkan nama kedua, juga tidak kalah kuat berkat prestasinya menduduki kursi 01 Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Akan tetapi, sejumlah pihak menilai, status petahana Nurdin Abdullah masih mampu mempertahankan posisinya saat ini sebagai modal kuat untuk bertarung kembali. Salah satu prediksi datang dari Manager Riset Lembaga Survei Celebes Research Center (CRC), Nurhidayat.
Menurutnya, berdasarkan hasil survei yang ia lakukan sejauh ini, potensi kemenangan Nurdin Abdullah masih sangat besar. Hal itu karena belum ada pihak lain yang terang-terangan menyatakan diri siap maju di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan pada tahun 2023 mendatang.
“Survei kami menunjukkan peluang pak Nurdin Abdullah masih sangat besar. Itu jika kita mengacu hari ini. Hasil survei itu pun bukan dalam bentuk elektoral atau popularitasnya, tetapi pada hasil kinerjanya,” jelas Nurhidayat kepada Sulselekspres.com, Selasa (29/12/2020) malam.
“Potret di beberapa daerah terhadap kinerja Pemprov Sulsel menunjukkan tingkat kepuasan berkisar di angka 70 persen,” lanjutnya.
Meski begitu, Nurdin Abdullah tidak boleh lengah. Sebab, Menurut Nurhidayat, ada sederet nama yang diprediksi bakal maju, khususnya ketua-ketua partai dan orang-orang yang sudah menyandang label tokoh nasional.
Selain Erwin Aksa dan Amran Sulaiman, nama Nurdin Halid, Taufan Pawe, Rusdi Masse, Andi Irwan Aras, Ashabul Kahfi, juga Muhammad Aras, diprediksi bakal terlibat dalam Pilgub Sulsel mendatang, entah sebagai figur yang didorong, maupun yang bermain di belakang layar.
“Tentu kalau soal peluang, saat ini secara elektoral incumbent masih di atas. Wajar karena masih jauh jaraknya menuju Pilgub. Tapi, kans Erwin sebagai tokoh nasional, Amran mantan Menteri, tentu ancaman kuat,” jelasnya.
Akan tetapi, khusus untuk Erwin Aksa, posisinya sebagai kader Partai Golkar tentu harus bersaing dengan petinggi lainnya. Nurdin Halid dan Taufan Pawe, dinilai sebagai kompetitor yang bisa saja muncul dari internal partai.
“Kalau Erwin Aksa, tentu harus bersaing dengan tokoh Golkar yang lain. Meskipun tidak bisa dipastikan, tetapi polemik internal sepertinya akan muncul,” lanjut Nurhidayat.
Sementara Amran Sulaiman, menurut Nurhidayat, kendalanya saat ini karena ia bukan kader partai politik. Kecuali, Amran mau menghibahkan dirinya kedalam partai politik, tentu peluangnya akan lebih besar. Sebab, kecil kemungkinan untuk maju melalui jalur independen.
Selain Nurhidayat, akademisi ilmu hukum pemerintahan Universitas Negeri Makassar, Herman, memprediksi perolehan suara Nurdin Abdullah dalam pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2023 mendatang berpotensi mencapai 70 persen.
“Dilihat dari kinerja NA dalam membangun jaringan masih kuat, bisa sampai 70 persen,” kata Herman kepada Sulselekspres.com, Selasa (29/12/2020).
Lebih lanjut Herman mengatakan, setidaknya ada tiga faktor yang membuat Nurdin Abdullah tetap kuat di periode kedua. Pertama, kekuatannya secara lokal di daerah-daerah, Kedua, kekuatan secara nasional, dalam hal ini di pemerintah pusat. Ketiga, indikator kinerjanya bisa dikatakan tercapai.
“Kuat di pusat dan di daerah. Kekuatan nasional itu sangat berpengaruh besar. Lokal, nasional, dan memang menakjubkan, kinerjanya tercapai, dan semua itu indikator,” lanjutnya.
Herman bercermin dari pemilihan walikota Makassar yang baru saja selesai beberapa waktu lalu. Menurutnya, Salah satu hal yang dapat menjadi cerminan di Pemilihan Gubernur mendatang adalah hasil dari Pilwali.
Sementara itu, kata Herman untuk lawan Nurdin Abdullah di periode berikutnya semuanya bisa dikatakan tokoh lama. Tidak ada tokoh baru. Adapun untuk yang akan mendampingi Nurdin Abdullah di perode selanjutnya, ada beberapa nama yang berpotensi menjadi wakil NA. Akan tetapi menurutnya hal itu belum bisa diprediksikan secara jelas.