25 C
Makassar
Monday, December 23, 2024
HomeNasionalMenlu Retno Tegas: “isu Palestina is always there”

Menlu Retno Tegas: “isu Palestina is always there”

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Indonesia tak henti dalam mendukung perjuangan masyarakat Palestina dalam upaya pendudukan Israel.

Upaya Indonesia tersebut seperti digaungkan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Dia menyatakan dalam mendukung kemerdekaan tersebut, ia menambahkan, diperlukan dukungan yang luas dari masyarakat internasional. Sebab, saat ini Palestina tengah dihadapkan pada dua tantangan yang berat.

Pertama, tawaran Amerika Serikat melalui Kesepakatan Abad Ini. Kedua, rencana Israel untuk menganeksasi wilayah Tepi Barat pada 1 Juli 2020. Indonesia, imbuh Retno, mengecam kedua langkah tersebut karena bertentangan dengan hukum internasional. Selain itu, langkah tersebut juga semakin menjauhkan upaya perdamaian yang berdasarkan ‘solusi dua negara’ atau two-state solution.

Upaya penggalangan dukungan yang dilakukan Indonesia disambut baik. Sejumlah negara seperti Afrika Selatan, Brunei Darussalam, Malaysia, Tiongkok, Jepang, Rusia, Tunisia, Vietnam, Mesir, Yordania, Irlandia, Prancis, serta Sekretaris Jenderal PBB dan Sekretaris Jenderal OKI, mendukung langkah Indonesia dalam mencegah dan menolak aneksasi.

Menurut Retno, Indonesia memiliki alasan kuat dalam memberikan dukungan tersebut, yaitu sesuai dengan amanat UUD 1945.

Di dalam alinea pertama UUD 1945 disebutkan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, sehingga segala penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

BACA: Google Tanggapi Soal Palestina Hilang Dari Maps

“Kita selalu dekat di hati, di setiap helaan napas politik luar negeri Indonesia, isu Palestina is always there,” kata Retno seperti dilansir dari Antara, Minggu (26/7/2020).

Hingga tanggal yang ditetapkan, 1 Juli 2020, Israel urung menjalankan rencana pencaplokan yang menargetkan 30 persen wilayah Tepi Barat, sesuai dengan perjanjian damai yang diusulkan Presiden AS Donald Trump dalam Kesepakatan Abad Ini. Sejumlah hal yang melatarbelakangi penundaan adalah sikap AS yang terkesan ‘lepas tangan’ terhadap rencana aneksasi serta munculnya pandemi Covid-19 yang memukul dunia, tidak terkecuali Israel.

“Saya yakin penundaan ini terjadi karena adanya pressure internasional terhadap Israel. Oleh karena itu, dunia harus bersatu untuk mewujudkan konsep two-state solution,” kata Retno.

Kendati rencana aneksasi itu gagal, ia mengatakan, secara de facto Palestina telah terjajah. Hal itu terlihat dari dibangunnya pemukiman-pemukiman Israel di wilayah Tepi Barat.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img