SIDRAP, SULSELEKSPRES.COM – Harga telur dalam beberapa waktu terakhir memang turun drastis. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga telur ayam ras.
Diantaranya, volume supply di kandang dan daya serap pelaku pasar, pola konsumsi bersifat musiman (seasonal), serta mekanisme dan distribusi telur antar daerah.
Hal itu dikatakan Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo saat panen telur di Cahaya Mario Farm, milik H Usman Appas di Desa Mario, Kec Kulo, Sidrap, Rabu (29/12/2021).
“Memang, produksi telur di Cahaya Mario ini melimpah. Karena populasinya memang 1 juta ekor. Maka itu, pemerintah akan hadir untuk mengasistensi sektor peternakan. Khususnya di Sidrap. Ini super prioritas,” katanya.
Ia menyebutkan, fluktuasi harga telur saat ini juga dipengaruhi momentum natal dan tahun baru. Dinamika harga memang sering terjadi, pada saat produkti tinggi, daya beli masyarakat terkadang turun.
“Fluktuasi harga inilah yang menjadi tantangan bagi Negara. Presiden meminta kepada kementan, bagaimana produktivitas dijaga dan ditingkatkan serta terus mendorong peternak pedaging maupun petelur, agar berkembang dengan baik,” katanya.
Syahrul menekankan, penekanan yang dilakukan adalah, bagaimana menjaga budidaya, pascanya dibuat sedemikian rupa, dan tentu saja marketnya jelas.
Saat ini, Kementan RI mengaku telah berkomitmen, tidak hanya memperbaiki produksi telur, tapi ada produk tepung telur yang bisa dihasilkan sebagai bahan baku kue, donat. Sebab, selama ini tepung telur masih kebanyakan diimpor.
Syahrul berjanji, akan terus menjaga dan memantau kestabilan harga telur agar peternak bisa untung, memperbaiki budidaya pakan juga akan dipikirkan, termasuk menyediakan pertanian jagung agar terintegrasi dalam satu sistem.