30 C
Makassar
Monday, July 1, 2024
HomeDaerahMuhammad Arif Amin: Kaum Difabel Adalah Pahlawan

Muhammad Arif Amin: Kaum Difabel Adalah Pahlawan

- Advertisement -

 

SULSELEKSPRES.COM – Ketua Yayasan SLB Quridha Ilmi Mamuju, Muhammad Arif Amin, mengungkapkan bahwa kaum difabel merupakan pahlawan bagi msyarakat pada umumnya.

Bukan tanpa alasan, hal itu disampaikan Arif, sebab penyandang disabilitas telah banyak memberikan pelajaran hidup bagi kita semua, khususnya dalam hal perjuangannya menempuh pendidikan.

Dengan begitu Arif meminta agar sesama manusia bisa saling menghargai satu sama lain, terlepas dari kondisi fisik dan mental kita.

“Penyandang disabilitas adalah saudara kita. Sebagai manusia ciptaan Tuhan, kita harus bisa lebih saling menghargai sesama sekalipun mereka yang terlahir dalam kondisi tidak sempurna, baik secara fisik maupun mental,” ujar Arif.

Pria alumni UIN Alauddin Makassar tersebut mengingatkan kepada kita semua untuk bisa memberikan dukungan kepada mereka yang lahir dengan keterbatasan fisik dan mental tetapi masih semangat untuk mengenyam pendidikan.

“Makna dari Hari Difabel se-Dunia ini memberikan kita pesan bahwa mereka saudara-saudara yang terlahir dengan kondisi kurang sempurna, perlu diperjuangkan dan didorong agar bisa produktif serta aktif dalam kehidupan sehari-harinya,” ujarnya.

Kata dia, para difabel tidak butuh rasa belas kasihan dari kita yang hidup dalam kondisi fisik normal. Mereka membutuhkan keberadaan kita layaknya teman atau bahkan sahabat dalam kehidupan sehari-hari.

Arif juga menyampaikan pesan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Mamuju agar bisa sedikit melirik para penyandang disabilitas seperti penyediaan aksesbilitas ruang serta fasilitas publik.

“Ombudsman RI perwakilan Sulbar pernah memberikan statement bahwa Mamuju adalah kota yang belum ramah dan nyaman bagi penyandang disabilitas. Saya kira ini benar-benar harus diperhatikan,” ujarnya.

Arif juga menuturkan perasaan harunya dari awal proses berdirinya Yayasan yang ia naungi, hingga berkembang seperti saat ini.

“Dari sejak awal Yayasan ini kami dirikan, definisi bahagia saya hanyalah sekadar melihat mereka bisa tertawa, belajar, mengetahui yang belum diketahui dan berkembang dengan semangat mereka ingin belajar,” tuturnya.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

Populer

spot_img