BONE, SULSELEKSPRES.COM – Puluhan nelayan Kecamatan Salomekko, Kabupaten Bone kunjungi Kantor Bupati Bone, Rabu (21/11/2018).
Para nelayan tersebut diterima langsung oleh Bupati Bone A Fahsar Mahdin Padjalangi didampingi Kepala Bidang Kenelayanan Dinas Kelautan Perikanan Bone A. Sukiman.
BACA: Resmikan IAIN Parepare dan Bone, Menag : Saya Percaya Diri Pakai Songkok Bone
Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasinya terkait penggunaan alat tangkap ikan Trawl yang dilarang beroperasi. Pasalnya, para nelayan tersebut tidak melaut selama dua bulan karena adanya larangan penggunaan alat tangkap tidak ramah lingkungan seperti cantrang atau pukat.
“Kami pertanyakan solusi alat tangkap apa yang bisa digunakan dikarenakan teman-teman nelayan ini sudah hampir dua bulan tidak melaut sehingga perekonomian nelayan di Salomekko lumpuh. Jadi perlu ada solusi dan perhatian melihat sama-sama menguji coba alat tangkap itu,” kata, Ketua Asosiasi UKM Mutiara Timur, Hasida Lipoeng mewakili para nelayan.
BACA: 947 Nelayan Bone Terima Bantuan Mesin Konverter Kit
Sementara itu, Bupati Bone mengatakan, nelayan harus tetap mematuhi aturan tersebut karena ini sudah menjadi keputusan pemerintah pusat dalam hal ini, Kementerian Kelautan Perikanan.
“Pada dasarnya tidak ada pemerintah mau melihat masyarakatnya tidak berhasil, tetapi tidak boleh juga membiarkan melanggar hukum,”ungkapnya.
BACA: Oknum Penyuluh Pembagian Mesin Kapal Nelayan Diduga Lakukan Pungli
A. Fahsar menambahkan, bahwa penggunaan alat tangkap Trawl adalah pelanggaran dan tidak bisa digunakan.
“Jadi Trawl itu pelanggaran, jangan lagi coba-coba digunakan. Untuk itu mari kita pelan-pelan untuk dibina, perlu dibentuk kelompok yang nantinya dibina oleh Dinas Kelautan dan Perikanan,”tambahnya.
Sementara itu, solusi yang diberikan oleh Dinas Perikanan Bone adalah nelayan bisa menggunakan alat tangkap sejenis Gill Net dari berbagai macam jaring Insang dan beberapa macam alat pancing lainnya.
