25 C
Makassar
Friday, December 13, 2024
HomeHeadlineNi'matullah vs IAS di Musda Demokrat, Siapa Kuat?

Ni’matullah vs IAS di Musda Demokrat, Siapa Kuat?

- Advertisement -

 

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Ilham Arif Sirajuddin atau IAS digadang-gadang bakal jadi penantang
Ni’matullah Erbe di Musyawarah Daerah (Musda) Demokrat Sulsel mendatang.

Bagimana melihat peluang Ullah dan IAS di Musda nantinya? Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia (PT IPI) Suwadi Idris Amir menilai Ullah dan IAS memiliki peluang yang sama.

“Saya melihat kedua-nya (Ullah memiki peluang cukup berimbang, karena keduanya memiliki keunggulan masing-masing,” ujarnya, Senin (28/6/2021).

Dia punya pandangan tersendiri. Menurutnya, Ulla punya keunggulannya memiliki loyalitas kuat AHY dan selalu digaris terdepan membela AHY saat di ganggu kistru internal maupun esternal.

“Artinya Ulla merawat betul komunikasi politiknya ke DPP,” jelasnya.

Sedangkan, IAS kata Suwadi dia ini sosok petarung, jika Demokrat dipimpin IAS maka Demokrat akan mampu bersaing dengan parpol besar lainnya.

Karena IAS memiliki loyalis dan finansial cukup kuat untuk Demokrat. Artinya keunggulan IAS di Loyalis dan Finansia lebih kuat dari Ulla.

“Namun idealnya kedua tokoh ini duduk bersama memikirkan yang terbaik untuk Demokrat, agar Domokrat makin kuat bukan terpecah,” terangnya.

Pakar Politik Unibos Makassar, Arief Wicaksono berpandangan bahwa Dinamika internal Partai Demokrat Sulsel, hampir sama dengan partai lain yang akan melaksanakan Musda.

“Karena kanalisasi dan sentralisasi kekuasaan partai ada di DPP,” turuenya.

Dia menyebutkan, dari dua nama yang muncul dan menguat akan maju di Musda yaitu Ulla dan IAS, penentunya sebenarnya hal-hal normatif saja, tapi sangat berkaitan dengan kinerja dan strategi elektoral kedepan.

Misalnya, apakah pak IAS dan pak Ullah sama-sama bebas dari stempel mantan napi atau tidak? Apakah pak Ullah dan pak IAS pernah melawan AHY sebagai Ketua dan atau DPP (dalam bentuk yang luas) atau tidak?

“Atau, apakah pak Ulla dan pak IAS pernah terlibat dalam tsunami politik yang melibatkan KSP Moeldoko atau tidak?,” terangnya.

Kalau salah satu isu ada yang melekat diantara keduanya (IAS dan Ullah), berarti peluangnya kecil untuk menang.

“Karena saya mencermati bahwa partai Demokrat ini akan sangat mempertimbangkan segala hal yang negative yang bisa mencederai elektabilitasnya jelang 2024,” pungkasnya.

Diketahui, meskipun sebagian Provinsi di pulau Jawa. Partai Demokrat tingkat Provinsi sudah melakukan Musda. Namun, di Sulsel, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Demokrat Sulawesi Selatan Selle KS Dalle menyebutkan bahwa, saat ini pihaknya masih menunggu jadwal pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Demokrat Sulsel.

“Di luar Jawa memang sebagaian sudab gelar Musda. Kalau Sulsel, sampai saat ini belum ada. Mungkin setelah lebaran baru ada jadwal,” kata Selle, di Kantor DPRD Sulsel, belum lama ini.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img