SULSELEKSPRES.COM – Snorkeling dan Scuba diving, menjadi salah satu olahraga underwater yang cukup digemari. Selain berolahraga, kita juga bisa rekreasi sekaligus, karena pemandangan tak biasa di dalam air dan berinteraksi dengan mahluk- mahluk di dalam air.
Akan tetapi, ada beberapa jenis orang yang memang tidak bisa melakukan olahraga tersebut. Hal itu dipicu karena kondisi kesehatan yang dapat mengancam diri sendiri, jika memaksakan untuk turun ke dalam air.
Nah, bagaimana dengan orang yang Asma?
Dilansir dari hellosehat.com, penyakit asma dan diving hingga saat ini masih terus memicu perdebatan. Olahraga yang satu ini dianggap oleh banyak orang berisiko bagi orang dengan asma. Namun, saat ini pandangan tersebut sudah agak bergeser. Buktinya, sudah banyak dokter yang mengizinkan pasien asma untuk mencoba diving.
Mengapa banyak yang ragu asma boleh diving atau tidak? Begini, asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan. Penyakit ini ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas.
Bagi orang dengan penyakit asma, saluran pernapasannya lebih sensitif dibandingkan orang pada umumnya. Ketika paru-paru teriritasi pemicu, maka otot-otot saluran pernapasan akan menjadi tegang dan membuat saluran tersebut menyempit. Selain itu, akan terjadi peningkatan produksi dahak yang semakin membuatnya sulit bernapas.
Nah, karena pernapasan ketika Anda berada di bawah laut tentu sangat berbeda dengan pernapasan biasa di darat, banyak orang khawatir bahwa diving bisa memicu gejala-gejala pada orang yang punya asma.
Udara yang dihirup oleh para penyelam dikompresi (diberi tekanan yang sangat tinggi) karena adanya tekanan dalam air. Tekanan udara di bawah air memang lebih padat dibandingkan di darat. Oleh karena itu, menghirup udara ketika Anda menyelam membutuhkan lebih banyak usaha untuk menghirup dan mengembuskan napas.
Jika menghirup udara di permukaan ibarat mengisap udara melalui pipa, maka bernapas di kedalaman air seperti mengisap madu melalui pipa. Semakin dalam Anda menyelam, maka semakin padat udara yang dihirup.
Ketika Anda naik ke permukaan air setelah menyelam, udara di paru-paru akan mengembang supaya bisa menurunkan tekanan air. Setelah itu, Anda pun bisa bernapas lagi semudah menghirup udara dari sedotan.
Apa yang mungkin terjadi kalau orang dengan asma menyelam?
Anda bisa membayangkan saluran napas dari hidung menuju paru-paru sebagai sebuah pipa. Ketika seseorang mengalami serangan asma, pipa saluran udaranya akan mengalami kontraksi (jadi tegang dan kaku).
Selain itu, pipa saluran udaranya akan menyempit selama seseorang mengalami serangan asma. Karena itu udara jadi tidak bisa bisa keluar dan masuk ke paru-paru seperti seharusnya.
Nah, inilah yang banyak ditakutkan dan menjadi akar keraguan apakah orang dengan asma boleh diving. Apabila serangan asma kumat waktu Anda berada di bawah air, Anda akan semakin sulit mengambil napas dan memasok udara ke paru-paru. Akibatnya tentu berbahaya, misalnya tenggelam (tidak bisa langsung naik ke permukaan).
Ditambah lagi, ada risiko udara tidak bisa keluar dari paru-paru karena pipanya menyempit atau terhambat. Udara yang terjebak di dalam paru-paru akan semakin meningkatkan tekanan yang sudah cukup tinggi di bawah air. Hal ini bisa berakibat fatal.
Jadi, apakah orang dengan asma tidak boleh diving sama sekali?
Beberapa orang dengan asma boleh diving. Hal ini sebenarnya tergantung pada jenis asma yang dialami oleh seseorang dan rekam medisnya. Sebelum menyelam, Anda harus berkonsultasi dengan dokter, menjalani tes kesehatan paru-paru rutin, dan mengikuti kursus menyelam (scuba diving) bersama instruktur diving sampai tuntas.
Yang akan diperiksa oleh dokter antara lain jenis asma yang diidap, seberapa sering (frekuensi) serangan asma terjadi, pengobatan yang dijalani, dan riwayat asma Anda.
Jadi, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dulu, sebelum memutuskan untuk scuba diving.