MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Partai Politik saat ini dinilai mengutamakan kekuatan finansial ketimbang integritas, sebagai syarat untuk calon yang akan diusungnya.
Partai politik pun didesak untuk kembali menjadi ujung tombak dalam memfilter calon pemimpin yang memiliki integritas yang kurang baik.
“Muara utama dari semua problem yang terkait dengan pilkada adalah integritas. Banyak calon pemimpin yang sangat lemah dari sisi integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas, namun dapat parpol hanya karena indikator isi tas!” kata pengamat politik dari Universitas Hasanuddin, Dr Andi Irwan Lukman, Senini (23/12/2019).
Perilaku parpol yang mementingkan kemampunan finansial calon di atas segalanya menjadi penyebab lahirnya banyak pemilih pragmatis. Sifat pragmatisme ini bahkan menjalar hingga ke penyelenggara pemilu. Diketahui cukup banyak penyelenggara pemilu yang dipecat DKPP karena masalah integritas.
“Tugas kita dan masyarakat adalah bagaimana kita mendorong parpol supaya dalam mengusung calon harus mempertimbangkan tiga aspek utama: melihat dari sisi integritas, memilih dari sisi kapasitas dan menentukan usungan dari sisi akseptabilitas,” tandasnya.
BACA: 3 Parpol Beri Isyarat Tak Usung Danny di Pilwali Makassar
BACA: Parpol Diminta Usung Calon Berintegritas di Pilwalkot Makassar 2020
Dia pun mewanti-wanti bahwa Danny sebagai mantan walikota yang kurang berintegritas masih memiliki peluang untuk kembali terpilih.
“Pak Danny itu harus diakui masih punya positioning politik yang tertinggi dari sisi elektoral.
Kalau sampai lahir tiga calon walikota, maka potensi menang Danny masih tinggi. Kalau mau Danny dikalahkan harus head to head,” imbuhnya.
Ketgam: Pengamat Politik Universitas Hasanuddin, Dr Andi Irwan Lukman