MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono menginstruksikan tiga unsur dari Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan untuk bergerak dan bertindak cepat mempersiapkan segala bentuk bantuan membantu warga NTB yang mengalami bencana gempa.
Tercatat sampai saat ini, bencana gempa bumi yang terjadi pada Minggu (5/8/2018) kemarin, telah menelan banyak korban dan ribuan jiwa telah kehilangan harta benda.
Untuk itu, pihak Pemprov Sulsel memberangkatkan 21 orang dokter bersama 10 perawat untuk memberikan bantuan di Lombok dan sekitarnya.
BACA:Â PMI Sulsel Ajak Masyarakat Bantu Korban Gempa di Lombok
Rencananya, pada Senin, mereka telah tiba di lokasi kejadian dan langsung melakukan pertolongan.
21 dokter tersebut terdiri dari, dokter anastesi 4 orang, bedah umum 4 orang, dokter umum 10 orang, bedah syaraf 2 orang, dokter bedah ortopedi 1 orang.
“Ini menunjukkan reaksi dan respon cepat kita untuk korban bencana di NTB. Ya sebagai bentuk keprihatinan kita sekaligus rasa persaudaraan terhadap korban,” kata Sumarsono.
Sumarsono, juga memerintahkan Dinas Sosial untuk mengirimkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke Lombok. “Selasa pagi kami kirim 10 personel Tagana,” ujar Sumarsono.
BACA:Â Gempa Lombok, Amran Sulaiman Sumbang Gaji 1 Tahun Untuk Korban
Tim Tagana ini memiliki spesialisasi khusus dalam bidang Dapur Umum dan Layanan Dukungan Psikososial.
Selain itu, Pemprov Sulsel juga salurkan bantuan berupa 100 selimut yang akan ikut bersama tim Tagana.
“Bantuan bertahap. Ini berangkat besok (Selasa) pagi, nanti kita kirimkan lagi, tergantung kebutuhan di sana,” sebutnya.
Rencananya, kata Sumarsono, jika memungkinkan dan setelah mendapatkan laporan dari lokasi tempat perkara (TKP) Sumarsono akan memimpin langsung Posko Sulsel untuk bantuan bencana di NTB.
Diketahui, gempa tektonik yang mengguncang wilayah Pulau Lombok, Bali, Sumbawa, dan Jawa Timur, Minggu kemarin ini berkekuatan cukup besar yakni tujuh skala richter.
Hasil analisis BMKG menunjukkan Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,37 LS dan 116,48 BT. Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 KM arah barat laut Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 15 KM.
Berdasarkan analisis tersebut, maka pihak BMKG menyatakan bahwa gempa bumi ini merupakan gempa bumi utama (Main Shock) dari rangkaian gempabumi yang terjadi sebelumnya.