Peneliti Tude Beracun Tuntut Pemkab Jeneponto Ambil Langkah Kongkrit

Mantan peneliti tude beracun di Jeneponto, Syamsunie Carsel

MAKASSAR – Mantan Tim peneliti kasus keracunan massal akibat mengkomsumsi kerang atau tude di Desa Mallasoro, Kecamatan Bangkala, Jeneponto 2016 lalu menilai pemerintah setempat tanpa tindakan sejauh ini.

Dikuatirkan, kasus serupa akan kembali terulang dikemudian hari jika Pemkab Jeneponto mendiami kasus ini tanpa tindakan kongkrit.

“Sampai hari ini tindakan kongkrit Pemkab Jeneponto itu tidak ada. Ini bisa terulang lagi jika tidak ada tindakan,” kata Koordinator tim peneliti saat itu, Syamsunie Carsel, Senin (11/9).

Menurut dia, hasil penelitian jelas bahwa keracunan yang membuat 4 orang warga meninggal dan puluhan masuk rumah sakit ini terjadi akibat zat kimia dari pencemaran air laut di sekitaran Desa Mallasoro. Dia menyebut kalau disekitaran pesisir ini ada beberapa perusahaan yang membuang limbahnya ke laut.

“Kalau PLTU itu jelas Amdalnya, tapi ada juga perusahaan tambak. Air laut ini mengandung arsenik dan sianida,” katanya.

Dia mengatakan, tercemarnya air laut bukan tanpa sebab. Sehingga pemerintah mestinya ada tindakan pencegahan agar kejadian serupa bisa terhindarkan. “Pemkab Jeneponto tidak lakukan perlindungan terhadap rakyatnya,” kata Carsel yang juga pria kelahiran Jeneponto tersebut.