SUNGGUMINASA, SULSELEKSPRES.COM – Perayaan Natal Oikumene di wilayah Kabupaten Gowa yang berlangsung khidmat menjadi bukti bahwa masyarakat dapat menjunjung tinggi persatuan, kebersamaan dan keberagaman antar umat beragama.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan, Indonesia memiliki perbedaan mulai dari suku, adat, budaya termasuk agama. Meski terjadi keberagaman keyakinan dan agama, masyarakat harus saling menghargai sesuai dengan yang diajarkan Bhineka Tunggal Ika yakni berbeda-beda tetapi satu.
“Meski kita berbeda agama, adat maupun budaya,tetapi jika kita berbicara tentang masyarakat Kabupaten Gowa, maka kita harus tetap satu dalam bingkai kebersamaan,” katanya saat menghadiri perayaan Natal Oikumene TNI, Polri, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Gowa, di Rindam XIV/Hasanuddin, Pakkatto, Jumat (10/1/2020).
Menurut Adnan, dalam menjalin tali silaturahmi dan hubungan emosional, setiap individu tidak boleh melihat status sosial maupun agamanya. Pasalnya kita sebagai warga negara Indonesia adalah bersaudara.
“Saya atas nama pemerintah dan mewakili masyarakat Kabupaten Gowa menyampaikan selamat Natal, mudah-mudahan dengan momentum hari ini kita selalu diberikan keselamatan dan keberkahan,” ujarnya.
Dengan menjunjung keberagaman ini juga menjadi pendorong pemerintah dalam memaksimalkan pembangunan di masa akan datang melalui program-program prioritas.
“Pemerintah sampai detik ini akan terus melakukan pembenahan dengan berbagai program pembangunan dan kita membutuhkan dukungan seluruh masyarakat. Tanpa mengenal latar belakang agama, status sosial dan lainnya,” tegasnya.
Ia menyebutkan, pada 2020 ini Pemkab Gowa telah mencanangkan sebagai tahun keagamaan dan pertanian. Khusus sebagai tahun pertanian, hal ini digagas sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo yang berkomitmen akan memajukan pertanian di seluruh wilayah Indonesia utamanya di wilayah Kabupaten Gowa.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kapolres Gowa, AKBP Boy F.S Samola, Dandim XIV Hasanuddin Gowa, Letkol Arh Muh Syuaib, Jajaran Rindam XIV Hasanuddin dan tamu undangan lainnya.
(M. Syawal)