JAKARTA – Rabies masih menjadi ancaman serius di seluruh dunia. Penyakit yang biasa dikenal dengan sebutan penyakit anjing gila ini, telah menyebabkan kematian hingga 55,000 jiwa diseluruh dunia, lebih dari 50% di antaranya terjadi di Asia. Kementerian Pertanian RI (Kementan) menyebutkan, saat ini dari 34 Provinsi di Indonesia, sebanyak 24 Provinsi endemies Rabies dan sisanya telah bebas Rabies.
Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO of the United Nations) bekerja sama dengan Kementan telah melakukan program pencegahan dan pengendalian Rabies di Indonesia sejak tahun 2011. Program tersebut difokuskan pada tiga pulau yaitu Bali, Flores serta Lembata di dua (2) Provinsi. “Kerjasama kami telah menghasilkan prestasi yang cukup baik 87% kasus hewan (dari 529 sampai 65 kasus) dan kasus manusia mencapai 100% (dari 15 menjadi 0 kasus) menurun di Bali dari kurun waktu 2015 sampai Juli 2017,” jelas Elly Sawitri, Senior National Veterinary Adviser FAO ECTAD, Jumat (29/9/2017)
Vaksinasi Massal pada Anjing
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya Rabies, sekaligus bertepatan dengan peringatan Hari Rabies Dunia yang jatuh pada 28 September, FAO ECTAD bersama dengan Kementan dan lembaga-lembaga terkait lainnya (Kementerian Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) dan AIPEID) menggelar sejumlah kegiatan yang difokuskan di wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat.
Dengan mengusung tema global Rabies: Zero by 2030, rangkaian kegiatan dimulai dengan pemberian pelatihan teknis vaksinasi & Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada Mahasiswa FKH-IPB pada 1 Oktober 2017. Dilanjutkan dengan Seminar Rabies pada 6 Oktober 2017 di Bogor, serta Kemah Bakti ‘One Health’ pada 6-8 Oktober 2017 di Kecamatan Cikembar, Sukabumi. Puncak kegiatan yaitu acara seremonial yang diikuti dengan pemberian vaksinasi massal di empat (4) dari tujuh (7) Kecamatan yang tertular di Kabupaten Sukabumi, yaitu Kecamatan Cisolok, Jampang Tengah, Cikembar dan Nyalindung.
Kegiatan lain yaitu terkait KEI Rabies diselenggarakan dengan target Kelompok PKK / Posyandu, Kelompok siswa sekolah dan pramuka, serta masyarakat umum. Sebab, sekitar 40% korban yang digigit anjing penular Rabies di seluruh dunia adalah anak-anak dibawah usia 15 tahun.
Sukabumi dipilih sebagai lokasi puncak perayaan Hari Rabies Sedunia tahun 2017, karena wilayah ini menjadi salah satu hotspot Rabies di Jawa Barat yang dapat mengancam wilayah sekitarnya. Selain itu, Sukabumi juga dikenal sebagai daerah pemasok anjing berburu bagi wilayah-wilayah di Pulau Sumatera. Jawa Barat bersama dengan Banten merupakan 2 Provinsi di Pulau Jawa yang termasuk daerah endemis Rabies.
Dengan rangkaian kegiatan pada Hari Rabies Sedunia ini Elly berharap, target pemerintah untuk mewujudkan Indonesia bebas Rabies, melalui kerjasama semua pihak dengan pendekatan ‘One Health’ dan meningkatnya kesadaran dari masyarakat, bisa terwujud.