SULSELEKSPRES.COM – Pesepak bola asal Yapen, Yakob Sayuri, mengakui merasa bahagia setelah dihadapkan diantara pilihan dilematis. Pilhan tersebut yakni bertahan di Barito Putera atau pindah ke PSM Makassar.
Setelah dihadapakan pada pilihan yang membuatnya dilematis, Yasa kini mengaku sangat bahagia menjadi bagian PSM. Apalagi pada musim 2020 ini, ia akan mengikuti tiga kompetisi sekaligus (Liga 1 dan Piala Indonesia) plus merasakan kompetisi internasional pertamanya yakni Piala AFC 2020.
“Saya sangat bangga bisa bergabung di klub PSM Makassar. Semua tahu kalau PSM klub besar dan mempunyai target juara. Maka dari itu, saya berada di sini untuk berusaha menunjukkan yang terbaik dari apapun yang saya punya,” tutur Yasa dikutip dari laman Indosport, Senin (10/2/2020).
Sebelumnya Yasa, sapaan akrab Yakob Sayuri, merupakan pemain andalan Barito Putera pada Liga 1 2019 lalu, baik itu dibawah kepelatihan Jacksen Tiago maupun Djadjang Nurdjaman. Padahal ia baru direkrut pada jendela transfer awal musim dari klub Liga 3, Persewar Waropen.
BACA: Kemenangan Atas Bhayangkara Menjadi Modal Bagus PSM di Musim 2020 Ini
Bersama Laskar Antasari, pesepakbola berusia 22 tahun ini merumput sebanyak 22 kali di ajang Liga 1 2019. Dengan total 927 menit bermain, Yasa sukses membukukan satu gol dan empat assist pada musim perdananya berlaga di kasta sepak bola tertinggi Indonesia.
Namun, Yasa harus dihadapkan pada sebuah pilihan berat dan harus membuat keputusan dengan tepat.
Ia dihadapkan antara pilihan tetap bertahan di Barito Putera dengan garansi sebagai pemain inti atau menerima tawaran PSM yang selalu menjadi kandidat kuat juara Liga 1.
Pada akhirnya, Yasa menerima tawaran PSM yang diketahui telah merayunya sejak akhir musim Liga 1 2019 lalu. Walau pada dasarnya, pesepak bola berposisi sebagai penyerang sayap ini mengaku sangat berat meninggalkan klub kuning Kalimantan Selatan tersebut.
“Sebenarnya saya masih mau bertahan di Barito, cuma ada masalah kecil dengan manajemen dan belum ada kejelasan kontrak. Selain itu juga soal kebutuhan keluarga yang membuat saya memilih hengkang ke PSM,” ungkap Yasa.