GOWA, SULSELEKSPRES.COM – Program teranyar pasangan Adnan Purichta Ichsan-Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio di bidang pendidikan, dinilai bisa dicontoh daerah-daerah lain, khususnya di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Menurut Ketua PGRI Gowa, Abbas Alauddin, program yang dicanangkan Adnan-Kio, dengan memberikan kesempatan dan menanggung biaya kuliah kepada satu orang di tiap desa/kelurahan, merupakan inovasi yang belum pernah dilakukan kepala daerah lain di Sulsel.
Terlebih, menurut Abbas, komitmen Adnan-Kio membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dengan mengutamakan pendidikan, tak perlu diragukan lagi.
“Saya kira sudah tepat program itu dan bisa menjadi rujukan di daerah lain. Saya melihat, di Sulsel baru Gowa yang melakukan program itu. Jadi daerah lain bisa mencontoh,” terang Abbas, saat dikonfirmasi via sambungan telepon, Selasa (10/11/2020).
Seperti diketahui, pasangan “Doboloki” ini menjadikan pendidikan sebagai 5 program prioritasnya. Selain tetap melanjutkan program pendidikan yang telah ada, teranyar Adnan-Kio berjanji akan menyekolahkan satu orang dari tiap desa/kelurahan untuk kuliah di perguruan tinggi negeri top yang ada di Sulawesi Selatan. Seperti Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Makassar, UIN Alauddin Makassar, dan kampus-kampus terbaik lainnya.
Program lain yang sementara berjalan yaitu pendidikan gratis mulai dari jenjang SD hingga SMA dan sederajat. Juga mengkuliahkan 140 orang dalam 2 tahun terakhir (2019 dan 2020) di kampus-kampus ternama di nusantara, seperti Universitas Indonesia, Universtias Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor, dan lainnya.
Abbas yang pernah menjabat wakil bupati Gowa menekankan, membangun SDM berkualitas lewat sektor pendidikan memang membutuhkan waktu yang cukup lama. “Beda dengan membangun jalan. Satu hari atau satu bulan sudah bisa dimanfaatkan dan dirasakan. Tapi membangun SDM itu membutuhkan waktu yang lama, sekiranya butuh 15 sampai 20 tahun,” jelas Abbas.
Abbas berpandangan, dengan program pendidikan yang terencana, terukur, dan berkelanjutan, mulai dari era kepemimpinan bupati sebelumnya, Ichsan Yasin Limpo, Adnan-Kio mampu membawa Gowa menjadi daerah dengan SDM yang unggul. Baik di skala regional hingga nasional.
Yang lebih terpenting juga, menurut Abbas, Gowa di bawah kepemimpinan Adnan-Kio tak abai perihal program keagamaan.
“Jadi tidak ada gunanya juga dia pintar kalau moralitasnya tidak bagus, integritas pribadinya tidak utuh. Jadi kita butuh orang pintar, tapi dia beriman dan bertakwa. Yang kalau dikasih jabatan, maka jabatan itu dilihat sebagai amanah yang harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. Harus sejalan dan tidak bisa ada yang tertinggal, karena terjadi ketimpangan itu,” pungkas Abbas.