MAKASSAR – Momentum politik pemilihan gubernur (Pilgub) Sulsel diprediksi kuat hanya akan diikuti tiga pasang calon saja.
Kendatipun sejauh ini sudah ada Empat bakal calon yang sudah melengkapi wakilnya. Masing-masing, Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka), Nurdin Halid-Aziz Qahar Mudzakkar (NH-Aziz), Nurdin Abdullah-Tanribali Lamo (NA-TBL), dan Agus Arifin Nu’mang-Aliyah Mustika (Agus-Aliyah).
“Perkembangan terakhir relatif lebih sulit diterka. Saya melihat, irisan koalisi nasional mulai terlihat, ada campur tangan Jakarta dalam bagunan koalisi Pilgub Sulsel. Jika bangunan koalisi nasional yang terjadi di Sulsel, maka paling banyak 3 paslon yang akan maju,” kata Direktur Eksekutif Nurani Strategic, Nurmal Idrus, Jumaat (8/9).
Jika hanya tiga pasang yang dapat memenuhi syarat pencalonan, maka salah satu dari empat pasangan ini harus rela hanya menjadi penonton perhelatan pesta demokrasi sekali lima tahun tersebut. NA-TBL dan Agus-Aliyah menjadi pasangan yang paling rawan jika dilihat dari kalkulasi dukungan politiknya sejauh ini.
Pihak IYL-Cakka sejauh ini sudah mengantongi 16 dukungan kursi dilegislatif lewat dua partai politik, yakni, PAN (9 kursi) dan PPP (7 kursi). Praktis hanya membutuhkan tambahan 1 kursi lagi untuk memenuhi syarat pencalonan 17 kursi. Belum lagi kepastian kesiapan maju melalui jalur perseorangan.
Pasangan NH-Aziz menjadi calon yang paling siap. Golkar dengan 18 kursi di DPRD sudah cukup untuk dijadikan tiket. Belum lagi dengan sudah adanya kepastian tambahan dukungan dari Nasdem, termasuk beberapa partai lain seperti, Hanura, PDIP, dan PKPI yang dikabarkan ikut merapat.
Adapun Agus-Aliyah pada dasarnya sudah mengantongi dua dukungan partai politik, yakjni dari PBB (1 kursi) dan PKB (3 kursi). Artinya, pasangan ini masih harus bekerja keras memenuhi minimal 16 kursi prasyarat. Partai Demokrat dengan 11 kursi sejauh ini diisukan kuat bakal ikut mendukung pasangan ini.
Sementara, pasangan NA-TBL relatif terbilang lebih sulit. Pasalnya sejauh ini belum ada partai yang secara terbuka menyatakan sikap dukungan untuk pasangan ini. Modal elektabilitas NA nampak tidak cukup banyak membantu.
“Campur tangan Jakarta agaknya akan sangat berpengaruh di Sulsel. Jadi, masa depan politik dalam Pilgub 2018, bagi IYL, NA, dan Agus tergantung bagaimana mereka membangun komunikasi dengan DPP Parpol di Jakarta,” ujar Nurmal yang juga mantan Ketua KPU Makassar ini.