31 C
Makassar
Monday, December 8, 2025
HomePolitikPj Gubernur Sumarsono Lelang Jabatan, Jayadi Nas: Jangan Ciptakan Konflik di Birokrasi

Pj Gubernur Sumarsono Lelang Jabatan, Jayadi Nas: Jangan Ciptakan Konflik di Birokrasi

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Kabar adanya lelang jabatan yang dilakukan Pejabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono dinilai akan menciptakan konflik dalam internal Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sulsel.

Ketua Masyarakat Ilmu Pemerintahan (MIPI) Sulsel, Jayadi Nas mengatakan, beberhasilan yang dilakukan Pj Gubernur Sulsel Sumarsono saat berlangsungnya Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) memang sangat diapresiasi oleh dirinya.

BACA: Soal Lelang Jabatan, Jubir Prof-Andalan: Biarkan Plt Lanjutkan Sampai Pelantikan

Namun, ketika ada langkah yang dianggapnya tidak sesuai dengan norma dalam ilmu pemerintahan, tentu Pj Gubernur Sulsel Sumarsono tidak bisa mengambil keputusan begitu saja, apalagi soal lelang jabatan atau mutasi.

“Saya sangat sayangkan adanya upaya untuk melakukan mutasi atau lelang jabatan di Pemerintahan Provinsi Sulsel. Pertama lelang jabatan itu kan akan terjadi persaingan antara pejabat untuk mendapatkan posisi. Kedua tentunya orang yang kalah atau tidak berhasil untuk masuk menjadi pejabat akan kecewa,” ungkap Jayadi Nas saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (22/7/2018).

BACA JUGA:

Akbar Faizal Kunci Nomor Urut 1, SYL Dapat Nomor Urut Segini

RMS Maju di Dapil Sulsel III, Luthfi Mutty: Menguntungkan

Suara Nurdin Abdullah Sembilan Kali Lipat dari Nurdin Halid di Daerah Ini

Menurut dia, ada beberapa masalah ketika mutasi atau lelang jabatan itu dilakukan oleh Pj Gubernur Sulsel sekarang. Pertama orang yang terpilih saat lelang jabatan nantinya tidak ada jaminan apakah cocok atau mampu bekerja bersama Prof Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman selama 5 tahun kedepan.

Kedua, bisa saja kalau Prof Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman menganggap bahwa oknum yang berhasil mendapatkan jabatan tersebut tidak sesuai dengan keinginannya, maka akan terjadi lelang jabatan ulang di Pemprov.

Ketiga, dirinya menilai ada langkah kocok mengocok dalam pemerintahan dibawah kepemimpinan Sumarsono sebagai Pj Gubernur Sulsel. Oleh karena itu akademisi Unhas ini berharap kepada Pemprov Sulsel sekarang, agar bisa bersabar menunggu adanya Gubernur Sulsel yang baru.

“Nah itu tidak seharusnya di ikuti dengan suasana yang bisa menciptakan konflik di internal birokrasi. Apalagi dari segi etika pemerintahan ini kan tidak enak, karena ada budaya sipakatau di kita orang Sulawesi Selatan,” tegas Dosen Ilmu Pemerintahan Unhas itu.

Terpisah, Juru Bicara Prof Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof-Andalan), Bunyamin Arsyad menambahkan, kabar lelang jabatan di Pemprov Sulsel saat ini memang dinilainya bagus, hanya saja belum tepat, sebab ada beberapa program prioritas yang akan dikerjakan oleh pasangan Prof-Andalan sendiri setelah dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel.

Mantan wartawan senior itu berharap agar Pj Gubernur tidak melakukan lelang jabatan dalam waktu dekat ini, apalagi kalau ditinjau dari waktu tinggal dua bulan saja sudah ada Gubernur baru.

“Kita berharap Pj Gubernur Sulsel bersabar dulu sampai ada Gubernur Sulsel yang baru. Kare kita pahami dulu program prioritasnya (Prof-Andalan) dulu baru cari orangnya,” kata Om Ben sapaan akrab Bunyamin saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (22/7/2018).

Lebih jauh Om Ben menjelaskan, untuk saat ini tim transisi Prof-Andalan sementara menyusun apa yang menjadi program prioritas Pemprov Sulsel selama beberapa tahun kedepan. “Nah setelah ini baru dicari orangn yang tepat untuk menjalankan itu (Program prioritas),” pungkasnya.

 

spot_img

Headline

spot_img
spot_img