MAKASSAR – Menyemarakkan hari kopi nasional ke-2 tahun 2020, Badan Standarisasi Nasional (BSN) KLT Makassar didukung PLUT Sulsel, Dekopi dan UNM akan menyelanggarakan Festival Kopi ber-SNI, Rabu 11 Maret 2020 mendatang bertempat di pelataran menara Phinisi UNM, Jl. AP.Pettarani.
Acara di Makassar yang dipusatkan di UNM ini merupakan rangkaian kegiatan hari kopi nasional tahun 2020. Sebagai salah satu momentum dalam rangka menggalakkan usaha di bidang perkopian dan untuk lebih mencintai kopi Nusantara maka telah ditetapkan tanggal 11 Maret merupakan Hari Kopi Nasional.
Puncak acara peringatan Hari Kopi Nasional akan diselenggarakan di Kementerian Pertanian, Rabu 11 Maret 2020 serta pada saat yang sama dilakukan Ngopi Bareng Kopi SNI di 5 Kantor Layanan Teknis BSN (KLT Bandung, KLT Surabaya, KLT Makassar, KLT Palembang dan KLT Pekan Baru), dan di beberapa Bandara serta Pelabuhan.
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan, digelar rapat persiapan di kantor Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Sulsel, Jl. Metro Tanjung Bunga, Rabu, 4 Maret 2020. Hadir kepala kantor layanan teknis (KLT) BSN Makassar, Muh. Taufiq beserta tim, Kepala UPT PLUT Sulsel, Andi Diah, didampingi Kasubag TU Widya dan konsultan/pendamping KUMKM, Bahrul ulum Ilham.
Menurut Taufiq Hidayat, dari KLT BSN Makassar, kegiatan ini digelar untuk mempromosikan kopi yang berstandar nasional dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlunya memproduksi dan mengkomsumsi kopi yang ber-SNI. “Akan ada banyak acara seru di Festival Kopi ber-SNI ini, mulai dari ngopi bareng, teleconference bersama Menteri Pertanian, edukasi SNI kopi, talk show, mini ekspo dan kompetisi cupping dan latte art, “ dll.
Kepala UPT PLUT Sulsel, Andi Diah mengapresiasi kegiatan festival Kopi ber-SNI. Pihaknya akan mensupport pelaku usaha kopi di Makassar dan Sulsel pada umumnya supaya dapat berdaya saing. “Beberapa UMKM yang dibina PLUT Sulsel banyak berkaitan dengan perkopian, mulai komoditi dan olahannya,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Bahrul, konsultan/pendamping UMKM PLUT yang berharap acara festival kopi menjadi media berpromosi bersama dan konsolidasi stakeholder kopi di Sulawesi Selatan. “Potensi industri kopi di Sulawesi Selatan cukup tinggi yang memerlukan pendampingan baik saat panen maupun pascapanen sehingga mampu memenuhi standar,” tambahnya.