SULSELEKSPRES.COM – Warga Jakarta kurang meminati program Gubernur Jakarta Anies Baswedan, rumah DP 0 rupiah.
Bahkan program yang begitu dibanggakan Anies semasa kampanye ini masih banyak yang tidak laku. 780 unit rumah Dp 0 rupiah di Klapa Village, Jakarta Timur saat ini baru laku 225. Sementara sisanya sebanyak 555 unit belum juga terjual.
Alasan inilah yang membuat Kelik Indriyanto dicopot dari posisinya sebagai Kepala Dinas Perumahan DKI.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Chaidir mengatakan, pencopotan Kelik berdasarkan hasil kinerja tahunannya. Dalam penilaiannya, program rumah DP Rp 0 menjadi salah satu indikator.
“Ada beberapa mekanisme perjanjian kontrak kinerjanya yang memang tidak maksimal. (Rumah DP Rp 0) bagian dari mekanisme itu. Itu kan bagian dari kontrak kinerja,” jata Chaidir di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2020) dikutip dari Suara.com.
Dari penilaian BKD, kinerja Kelik disebut tak mencapai target. Kelik disimpulkan tidak berhasil menuntaskan seluruh program unggulan Anies Baswedan.
BACA: Survei Gubernur Jakarta Paling Berhasil Atasi Banjir: Ahok 42%, Anies 4%
“Salah satu target Perkin (perjanjian kinerja) tahun lalu tidak tercapai 100 persen,” jelasnya.
Penilaian ini, kata Chaidir, juga dialami kepala dinas lainnya. Namun, Kelik disebut sudah pada taraf tak bisa lagi ditoleransi, sehingga harus dicopot.
“Yang paling sangat signifikan ya baru Pak Kelik yang dievaluasi kinerjanya. Yang lain masih di atas angka rata-rata lah. Masih bisa ditoleransi, artinya masih bisa berlanjut.”
Chaidir mengatakan, Kelik telah mundur sejak hari Senin (24/2/2020). Ia kini telah bergabung dengan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
(*)
