MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Direktur PT. Sulsel Citra Indonesia (SCI) atau PERSERODA Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Yasir Mahmud mengatakan, proyek pembangunan Twin Tower akan tetap dilanjutkan.
Sebelumnya telah dilakukan penyegaran terhadap sejumlah dokumen yang berkaitan dengan kontrak dan dokumen resmi lainnya.
“Saat ini kami tengah meninjau ulang semua kontrak dan dokumen yang telah disepakati oleh Direksi PT.SCI terdahulu bersama Waskita Karya karena terdapat beberapa masalah kelengkapan dokumen terkait dengan realisasi teknisnya,” ujar Yasir Mahmud, Selasa (12/10/2021).
Menurutnya, Peninjauan ulang ini dilakukan tanpa merubah bentuk, skema dan model pembangunan gedung Twin Tower sebelumnya.
“Namun demikian jumlah lantai tidak akan ditambah, justru memungkinkan bisa berkurang mengingat kekuatan struktur tanah serta penyesuaiannya dengan konstruksi gedung. Skema anggaran pembangunan Twin Tower nantinya juga tidak akan jauh berbeda dengan anggaran yang awal di canangkan sebesar 1,9 T,” jelas Yasir.
Sebelumnya, dalam kontrak dengan pihak kedua menggunakan sistem “Turnkey” di mana proyek yang dilaksanakan diserahkan sepenuhnya kepada kontraktor untuk merancang, membangun dan melengkapi serta menyerahkan hasil dari proyek itu setelah siap untuk operasi, untuk mendapatkan kompensasi atau pembayaran.
Yasir Mahmud berpendapat bahwa sistem turnkey akan membebani PT.SCI ke depannya karena akan menjadi hutang yang harus di bayar kepada kontraktor sesuai anggaran yang digunakan.
Sebagai solusi terbaik, beliau menambahkan sistem Build Operate Transfer “BOT” atau KSP (Kerja Sama Pemanfaatan) jauh lebih baik dan saling menguntungkan karena ada prinsip “simbiosis mutualisme” kedua belah pihak akan saling melengkapi dan menguntungkan yang di dalamnya ada skema kontribusi tetap dan pembagian keuntungan.
Adapun pihak investor membiayai proyek pembangunan hingga selesai dan berhak mengoperasikan dan mengambil manfaat ekonomi terhadap pembangunan proyek tersebut baik manajemen dan operasionalnya, sebagai penggantian dari seluruh biaya yang telah dikeluarkan dengan jangka waktu tertentu. Setelah itu lahan dan bangunannya dikembalikan kepada PT.SC.
“Melalui sistem BOT atau KSP ini, kita akan kerja sama dengan investor dengan prinsip saling menguntungkan. Sehingga ke depannya PT.SCI tidak membebani APBD dan tidak menjadi beban bagi roda perusahaan karena biaya yang timbul dari proyek Twin Tower sangat fantastis bisa mencapai 2 Trilliun,” papar Yasir.
Saat ini sudah ada tiga investor yang menawarkan diri untuk bekerja sama dalam pembangunan Twin Tower, di antaranya investor dari Dubai satu dari China dan satu lagi dari dalam negeri. Yasir Mahmud sedang melakukan penjajakan kerja sama yang penawarannya paling bagus.
Yasir Mahmud juga menyebutkan jika PT.SCI saat ini, sedang fokus menyelamatkan aset dari penguasaan pihak kedua dan ketiga “prinsipnya apakah kita akan melakukan pembiaran atau mengklirkan posisi aset sebagai kekayaan daerah kita. Saat ini kekayaan PT.SCI ada pada aset sehingga dibutuhkan kerja keras untuk memaksimalkan potensi dan mengelola aset sehingga bernilai komersial bagi deviden daerah,” pungkasnya.