27 C
Makassar
Sunday, September 8, 2024
HomePolitikQuatrick Kalah di Pilwali Makassar, Ketua PPP Sulsel: Ini Jadi Bahan Evaluasi...

Quatrick Kalah di Pilwali Makassar, Ketua PPP Sulsel: Ini Jadi Bahan Evaluasi Kita

PenulisWidyawan
- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ternyata sudah empat kali (Quatrick) mengalami kekalahan di momentum Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Makassar.

Hal ini dinilai sejumlah pihak sebagai pukulan telak. Akan tetapi, menurut keterangan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sulawesi Selatan, Muhammad Aras, hal ini bakal menjadi evaluasi untuk mereka.

“Ya tentu ini akan jadi bahan evaluasi kita kedepannya,” jelas Aras saat dikonfirmasi awak media.

Sebab, bagi Aras, hal yang sangat menentukan kemenangan dalam pertarungan politik adalah figur yang maju sebagai kandidat itu sendiri.

Keberadaan partai dalam kubu koalisi hanya sebagai motor penggerak basis dan wadah untuk mendulang suara. Akan tetapi, berbagai keputusan dan kebijakan menuju kemenangan masih menjadi milik figur itu sendiri.

Sehingga, hal utama yang harus dilakukan partai di tingkat kota adalah memilih figur yang akan didukung dan diusung. Selain itu, program usungan juga harus sesuai dan selaras dengan program partai.

“Hal pertama sebenarnya, yim kami harus bisa melihat potensi calon yang bakal diusung,” ujar Aras.

“Sebenarnya kita melihat program juga. Kita lihat elektoral kandidat yang maju, setidaknya bisa selaras dengan kita,” lanjutnya.

Lebih jauh Aras menilai, pertarungan di kota Makassar merupakan arena yang sangat sengit. Sehingg, dalam penentuan usungan kandidat memang harus berbasis elektoral dan melihat kandidat secara detail.

“Partai juga harus bisa melihat potensi dan tingkat elektoral kandidat. Jadi dalam menwntukan kandidat itu harus benar-benar ril, bukan atas dasar kedekatan saja,” bebernya.

“Karena Makassar ini tempat pertarungan yang sengit. Jadi harus detail melihatnya,” imbuh Aras.

Hal ini juga yang bakal dievaluasi pasca pelaksanaan Muktamar ke-IX PPP di Hotel Claro beberapa waktu lalu.

“Ini menjadi pembelajaran serius. Kita tidak bisa berbasis keakraban lagi. Tapi harus sesuai dengan prospek. Harus bisa menentukan kandidat yang bisa menang,” tutupnya.

spot_img
spot_img
spot_img

Headline

spot_img
spot_img