MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Makassar, Rahman Pina sebut, pemeriksaan kasus dugaan pemotongan anggaran 30% DPRD Makassar, oleh Bareskrim Polri adalah tantangan bagi dirinya sebagai politisi.
Bendahara DPD II Golkar Makassar itu, bahkan mengaku, hal yang biasa baginya ketika ada tantangan demikian. “Semakin tinggi itu pohon semakin besar tantangan,” kata Rahman Pina saat ditemui di Kantor DPRD Kota Makassar, Jumat (1/9/2018).
Sebelumnya, kasus dugaan pemotongan anggaran 30% selain melibatkan sejumlah nama di DPRD Kota Makassar juga SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kota Makassar pun ikut ditangani Bareskrim Mabes Polri.
Nama Rahman Pina mencuat setelah adanya pengakuan dari penyidik kepolisian yang menyebut telah memeriksa sejumlah legislator pada Rabu (29/8/2018). Rahman Pina terseret lantaran dirinya berstatus anggota badan anggaran di DPRD Makassar.
Hanya saja, Rahman Pina yang ditemui di sela-sela rapat monitoring evaluasi Komisi C DPRD Makassar, dengan mitranya di pemerintahan, pada Jumat (31/8/2018), tak mau berkomentar banyak.
“Tidak usah saya komentar. Karena jangan sampai saya komentar lagi, nanti ada apa-apanya. Biarkan saja berjalan. Ini risiko pekerjaan saya. Biarkan berjalan sebagaimana mestinya,” beber Rahman Pina saat ditemui di Kantor DPRD Makassar, Jalan Andi Panggeran Petterani Makasaar, Jumat (31/8/2018).
Beredar kabar, selain Rahman Pina, ada juga beberapa anggota DPRD Makassar lainnya.
Anggota Badan Anggaran lainnya, Irwan ST yang dimintai tanggapan, juga enggan berspekulasi terkait pemeriksaan sejumlah anggota dewan di Bareskrim.
“Saya juga cuma tahu dari media (massa) juga. Kalau ada yang disangka, mending konfirmasi langsung saja ke yang bersangkutan,” pungkasnya.