BONE, SULSELEKSPRES.COM – Rapat Kerja (Raker) Senat Akademik Universitas Hasanuddin (Unhas) yang berlangsung di Kabupaten Bone bertempat di Hotel Helios, telah usai pada Minggu (17/2/2019).
Rapat yang dihadiri oleh seluruh anggota Senat Akademik Unhas tersebut berjalan dengan baik. Seperti yang diungkap oleh Ketua Panitia, Prof. Dr. dr. Nurpudji Astuti, MPH, sp. GK,
“Alhamdulillah, Raker berlangsung dengan baik, dihadiri seluruh anggota Senat Akademik utusan fakultas, rektor, wakil rektor dan para dekan dan ketua lembaga”ungkapnya.
BACA: Ketua IKA Fisip Unhas Apresiasi Raker Senat Unhas
Menurut, Nurpudji menjelaskan bahwa Rapat komisi 1,2,3, dan 4 membahas program kegiatan dan output yang akan dicapai untuk periode 2019-2022 berlangsung dengan baik pula.
“Bahasan tersebut akan segera ditindak lanjuti dan merupakan acuan masing-masing komisi untuk menjalankan kegiatan tersebut”jelas Nurpudji.
BACA: Raker Senat Akademik Unhas, Bupati Bone Harap Bisa Gali Potensi SDM Maupun SDA
Dalam kesempatan yang sama, tiga Guru Besar Unhas ini menulis testimoninya tentang Kabupaten Bone, diantaranya
Prof. Dr. dr. Nurpudji Astuti, MPH, sp. GK mengatakan Kabupaten Bone, bumi Arung Palakka menunjukkan kemajuan yang luar biasa, setiap tahun saya kunjungi pada saat Idul Fitri dan dari sudut pembangunan dengan adanya hotel dengan kualitas yang sama di makassar merupakan daya tarik sendiri.
“Dari hasil sharing informasi dengan Pemda, begitu banyak yang bisa dikembangkan di kabupaten Bone, mulai dari bidang pertanian, peternakan dan kelautan/perikanan yang berpotensi menjadikan Bone sebagai kabupaten yang unggul, semoga kerjasama Unhas dan Pemda dapat mewujudkan impian tersebut” kata dr. Nurpudji Astuti.
Sementara testimoni dari Prof. Dr.Ridwan Amiruddin, SKM. M.Kes., MS .PH selaku Ketua Prodi S3 FKM menyoroti IPM Bone yang masih rendah ditengah Indeks pertumbuhan ekonomi di atas 8.
Menurut, Prof. Dr.Ridwan Amiruddin hal ini miris bahwa ekonomi yang tumbuh baik tidak menggiring status kesehatan yang baik bagi warganya.
“Literasi kesehatan masyarakat yang di kelola dengan baik adalah salah satu unsur utama dari IPM; ekonomi, pendidikan dan kesehatan, kemudian
Literasi pendidikan dan kesehatan yang tidak dikelola dengan baik berdampak nyata pada rendahnya IPM Bone selama ini. Untuk sektor kesehatan perlu segera di lakukan reorientasi pembangunan kesehatan dari kuratif/sakit base ke upaya pencegahan dan promosi kesehatan. Pengendalian stunting, kematian ibu dan bayi serta penyakit menular, DBD/TB dan mengantisipasi penyakit kronik yang meningkat cepat(stroke, dm, hipertensi) yang berbiaya tinggi,”kata Dr.Ridwan Amiruddin juga Ketua umum PERSAKMI
BACA: Unhas Gelar Rapat Senat Akademik Di Bone
Dr.Ridwan Amiruddin sangat mengharapkan pembangunan yang dilaksanakan tidak semata pada infra struktur saja, tetapi mulai menangani aspek manusianya.
“Untuk apa ekonomi yang tinggi, kalau warganya sakit sakitan dan tidak terakses pendidikan dasar dengan baik,”harap Ridwan.
Ditempat yang sama Prof. Dr.Anwar Daud, SKM,M.M.KES, EHS selaku Tenaga ahli Gubernur Sulsel bidang kesehatan lingkungan juga memaparkan testimoninya.
Menurut Dr.Anwar Daud bahwa pengembangan kota Watampone ke depan ditinjau dari segi kesehatan lingkungan adalah dari segi
1.penataan ruang atau rencana tata ruang wilayah perkotaan yang sehat harus dibenahi/ditata terutama ruang terbuka hijau(RTH) untuk meningkatkan kualitas udara yg sehat.
2. penataan pedagang kaki lima yang membuat kota ini jadi kelihatan kumuh
3. public space yang tidak tertata dengan baik sehingga mencerminkan kekumuhan jika ditinjau dari segi estika
4. penataan drainase agar tidak terbuka supaya tdk menimbulkan bau dan tempat berkembang biak vektor penyakit (nyamuk dan lalat atau binatang lainnya)
5. pengaturan kendaraan bermotor baik roda dua, tiga dan empat perlu ada regulasi agar bisa tertib berlalulintas untuk mengurangi angka kecelakaan dan keselamatan di jalan raya.
6. penataan dan pengawasan rumah makan, restaurant, dan cafe agar tidak terjadi tempat penularan penyakit atau tempat transaksi obat-obatan psikotropika/obat terlarang. agar generasi kita ke depan bebas dari gangguan mental.
7. perlu pengelolaan sampah agar tidak berserakan
8.perlu pengelolaan limbah cair perkotaan agar tidak mencemari lingkungan.
Diketahui, raker senat akademik unhas ini berlangsung selama tiga hari, sejak 14-16 Februari dengan mengangkat tema “Sinergitas Peran Senat Akademik Unhas Menuju Humanisversity”
Raker ini mendapat sambutan positif dari Bupati Bone, DR.H.Andi Fahsar Mahdin Padjalangi yang juga Ketua IKA Fisip Unhas.
“Sebagai Bupati, tentu saya sangat senang. Dan terkhusus, saya juga alumni tulen Unhas. Saya harus membangun kerjasama dengan Unhas dalam berbagai hal”kata Fahsar.