MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Makassar melaksanakan bimbingan teknis (Bimtek) kepada Panitia Pengawas Kecamatan (PPK), Pilwali Makassar 2020.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh adhoc, sebab peluang pelanggaran di Pilwali cukup besar.
“Teman-teman adhoc ini kan sudah mau berlari. Jadi kami memperkuat dari awal dengan pembekalan kode etik dan pelanggaran-pelanggaran apa saja yang bisa terjadi pada saat tahapan berlangsung,” ujar Komisioner KPU Makassar divisi Hukum, Abdul Rahman.
“Jadi ini kita beri imunitas awal lah. Jangan sampai nanti pada saat pelaksanaan dibajak oleh pihak-pihak mana pun, jadi kita bekali lewat Bimtek ini,” lanjutnya saat ditemui di Hotel Claro, Kamis (25/6/2020) sore.
Lebih jauh Rahman mengatakan pihak penyelenggara (KPU) selalu berkaca dari pemilu-pemilu sebelumnya yang much disusupi oleh oknum tertentu.
Dengan begitu, bimbingan teknis tersebut dianggap sangat penting agar pelanggaran-pelanggaran yang pernah terjadi bisa diatasi dengan baik.
Selain itu, sebagian besar adhoc yang bertugas di Pilwali Makassar 2020 ini didominasi oleh wajah-wajah baru.
“Kita selalu berkaca dari pemilu kemarin, selalu saja ada adhoc kita yang melakukan pelanggaran, bahkan sampai dijatuhi pidana pemilu.”
“Pelanggaran-pelanggaran administrasi itu selalu ada, sehingga kita sampaikan di awal. Apalagi banyak orang baru,” terangnya.
Pelaksanaan Bimtek sendiri sudah berlangsung sejak hari Rabu (24/6/2020) kemarin dan akan berlangsung sampai hari Santa (28/6/2020) mendatang.
