25 C
Makassar
Monday, December 23, 2024
HomePolitikRektor UNM Prof Husain Syam Siap Bertarung di Pilgub Sulbar

Rektor UNM Prof Husain Syam Siap Bertarung di Pilgub Sulbar

- Advertisement -

MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Husain Syam siap maju di Pilgub Sulbar 2024.

Prof Husain Syam siap jadi penantang mantan Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar.

Keputusan Prof Husain Syam maju di Pilkada Serentak dikuatkan setelah menerima surat tugas dari DPP Partai Golkar.

Dia percaya dukungan dan mandat yang diberikan oleh DPP Golkar memberinya kekuatan dan keyakinan untuk memasuki panggung politik.

Penugasan ini tercatat dalam surat resmi DPP Golkar dengan nomor Sprin-1369/Golkar/III/2021, yang diterbitkan pada tanggal 21 Maret 2024.

Surat perintah tersebut ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, dan Sekretaris Jenderal, Lodewijk F Faulus.

Dengan menerima tugas ini, Prof Husain Syam telah menyatakan kesiapannya untuk memasuki panggung politik dalam Pilkada Sulbar.

“Untuk Pilkada Sulbar, InsyaAllah kita akan maju dan dukungan dari Partai Golkar sudah ada surat perintahnya,” kata Husain Syam ditemui di Hall Pascasarjana UNM, Minggu (31/3/2024) sore.

“Tanggal 28 Maret 2024 kemarin saya diberi surat perintah,” tambahnya

Ketua Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB) Wilayah Sulsel ini juga menyampaikan, selain mendapat dukungan dari Partai Golkar, ia juga sudah ancang-ancang koalisi.

Seperti Partai Gerindra, PDIP, dan PKB.

Meski begitu, dari Partai Golkar sudah cukup untuk menghadapi pertarungan politik yang akan datang.

Sebab, Golkar berhasil mencatat kemenangan gemilang dalam Pemilu 2024 di Sulbar.

Partai besutan Airlangga Hartarto mampu menggeser dominasi Partai Demokrat.

Berdasarkan hitungan rekapitulasi hasil pemilu, Golkar berhasil meraih 10 kursi DPRD Sulbar.

Mengungguli Partai Demokrat yang hanya mampu memperoleh 8 kursi.

Kemenangan ini menandai pergeseran kekuatan politik di Sulbar.

Di mana Partai Demokrat sebelumnya telah mendominasi selama dua periode, yakni pada Pemilu 2014 dan 2019.

“Golkar saja sendiri sudah cukup. Kursinya kan ada 10, jadi bisa mengusung tanpa koalisi,” tandasnya

spot_img
spot_img

Headline

spot_img