MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember tinggal menghitung hari. Para pasangan calon (paslon) tentunya berharap bisa menang. Begitupun dengan para Tim Sukses (Timses) ataupun pendukung yang terkadang lebih berapi-api dalam memenangkan calonnya.
Akademisi Psikologi Universitas Negeri Makassar (UNM), Widyastuti mengatakan apaun hasil dari pilkada harus siap meniramnya, baik itu menang ataupun kalah.
“Sebenarnya saat kita ikut konstelasi politik, artinya kita harus sudah siap, baik untuk menang maupun kalah,” kata Widyastuti kepada Sulselekspres.com, Minggu (6/12/2020).
Menurutnya menang dan kalah adalah bagian dari konsekuensi saat menetapkan diri pada suatu pilihan.
“Demikian pula dengan para pendukung. Jika kita melihat menang dan kalah adalah bagian dari konsekuensi saat kita menjatuhkan pilihan dukungan,” tuturnya.
Widyastuti menjelaskan bahwa Kita harus tekankan dalam hati bahwa apapun hasilnya, tidak akan membawa dampak yang berarti bagi diri.
“maka apapun itu hasilnya akan tidak membawa dampak yang signifikan, dalam hal ini tidak akan membuat kita menjadi berbeban sampai harus mengalami tekanan,” tutupnya.