MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Balapan liar pada sejumlah titik jalan strategis tampaknya sudah menjadi budaya para remaja di Kota Makassar.
Tak hanya warga setempat yang mendapat imbasnya, pengguna jalan lain bahkan salah seorang Legislator DPRD Makassar kerap dirugikan akibat aksi balap liar ini.
Fahruddin Rusli yang juga merupakan Sekretaris Komisi C DPRD Makassar, mengaku kerap dibuat kaget saat melewati beberapa titik jalan yang dipakai para remaja untuk balapan liar.
“Saya kaget juga melihat hampir semua jalanan utama tempat balapan liar, seprti bahasa Makassar itu tale talekang (ugal ugalan) dan ini jumlahnya sangat besar,” Ungkap Acil sapaan akrab Fahruddin Rusli saat ditemui di kantor DPRD Makassar, Senin (9/3/2020).
Acil membeberkan, balapan liar ini juga sering memicu tindak kekerasan. Lantaran semua kelompok – kelompok motor di Makassar itu berkumpul di satu titik.
“Otomatis karena salin bersenggolan, ini menyusahkan juga teman kemitraan bapak kepolisian, mereka sudah jenuh melihat pergerakan balapan liar, peran pemerintah sudah bagus saya liat satpol pp juga sudah turun,” beber Acil.
“Tapi memang pertemuan titik balapnya ini pindah-pindah habis digrebek ditempat ini pindah lagi ke tempat lain,” lanjutnya.
Acil menilai masalah ini akibat peran orang tua yang kurang aktif. “Saya minta orang tua larannglah apapun alasan anakta karena nda diminta minta kecelakaan,” jelas Acil.
Diketahui, sejumlah jalan di Makassar yang kerap dijadikan arena balap liar diantaranya, sepanjang Jalan Veteran, Jalan Latimojong, Jalan AP Pettarani, Benteng Somba Opu, Ratulangi, Cendrawasih dan sebagainya.
