PAREPARE, SULSELEKSPRES.COM – Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin meresmikan peralihan status STAIN Parepare dan STAIN Bone, menjadi IAIN Parepare dan IAIN Bone. Peresmian dilaksanakan di Auditorium IAIN Parepare, Senin (19/11/2018).
Lukman mengatakan, ada dua hal yang menyebabkan dirinya bahagia pada hari ini khususnya, yakni lebih percaya diri berdiri di podium, karena menggunakan songkok Bone, sehingga tidak melepasnya. Kebahagiaan yang kedua, kata dia, yaitu dirinya merasa berada di rumah sendiri.
BACA:Â Peresmian IAIN Parepare, Rektor : Terima Kasih Menteri Agama dan Wali Kota Parepare
“Saya juga bersyukur karena hari ini dapat bersilaturahmi dengan kita semua, dalam rangka meresmikan IAIN Parepare dan Bone, yang telah beralih status di mana sebelumnya berstatus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), menjadi Institut Agama Islam Negeri,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Lukman juga mengajak seluruh hadirin untuk senantiasa mendoakan para pendahulu, karena apa yang telah diperoleh hari ini, berkat jasa baik mereka yang telah menebarkan benih-benih kebaikan, dan kebajikan, yang buahnya dipetik pada hari ini.
BACA:Â Makna Hari Santri Menurut Dosen Syariah IAIN Parepare
“Saya bersyukur IAIN Parepare memiliki motto yang luar biasa, yakni sopan dalam bertutur santun dalam berperilaku. Dan itulah esensi salah satu pokok dari ajaran Islam yakni cerminan akhlak, karena pada hakikatnya ajaran agama Islam adalah akhlak,” ungkapnya.
Lukman juga tak lupa menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Parepare, dan Pemerintah Kabupaten Bone atas apa yang telah diberikan IAIN Parepare dan IAIN Bone.
“Kami bertrrima kasih dan bersyukur jika Pemerintah Daerah bisa menghibahkan tanah untuk IAIN, dan itu sudah luar biasa, supaya bisa cepat mengakselerasi sarana dan prasarana yang ada. Karena, tentu kami memiliki keterbatasan untuk membeli sekaligus membangun,” pungkasnya.
Setelah berpidato, Lukman menandatangani prasasti peresmian IAIN Parepare dan IAIN Bone, maupun gedung dosen IAIN Bone.
Penulis : Luki Amima