SULSELEKSPRES.COM – Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli menganggap hasil riset sejumlah lembaga survei soal Pilpres tak bisa dijadikan rujukan utama.
Dia menganggap kalau Pilpres 2019 masih sangat dinamis. Selisih antara Jokowi dan Prabowo disebutnya tak sampai 10 persen, sementara margin of error hasil survei bisa mencapai 8 kali margin of error yang biasa tertulis sekitar 2 persenan.
“Jarak Antara Jokowi & Prabowo Tak Sampai 10%. Sebetulnya tidak penting siapa yg membiayai lembaga survey,, selama methodenya betul2 ilmiah, perkiraan akan dalam batas margin of error (+|-2%). Pada kasus Ahok, kesalahan 8x margin of error.” kata Rizal Ramli dilansir Sulselekspres.com dari akun Twitter pribadinya, Selasa (15/1/2019).
Baca: Sering Dikepret Rizal Ramli, Sri Mulyani Justru Dinobatkan Menkeu Terbaik Asia Pasifik
Menurutnya, dua kubu capres masih memungkinkan untuk menang. Terlebih karena masih ada sekitar 20 persen oemilih yang dianggapnya belum menentukan sikap. Belum lagi hasil riset lembaga survei dianggap terkadang luar biasa meleset.
“Masih sangat cair sekali. 20% pemilih belum tentukan sikap (swing voters). Juga jangan lupa salah perkiraan mayoritas perusahaan polling 7-8 kali margin of error luar biasa melesetnya. Formulanya: “I scratch your back, you scratch my back,” katanya.
Baca: Bicara Freeport, Rizal Ramli Sentil Rhenald Kasali: Marketing Lagi Nyamar
Dia kemudian mengungkit bagaimana hasil survei pada pemilu 2014. Dimana ada 12 lembaga yang disewa pendukung Jokowi.
“Pilpres 2014, 12 surveyor disewa backers Mas Jkw. Kesimpulannya seragam: Jika PDIP calonkan JKW, PDIP akan naik dari 16% ke 33-35%. Tapi klo calonkan Mbak Mega, PDIP bakal anjlok ke 12%. RR perkirakan “JKW Effect” hanya 2%. Jkw terpilih jadi Pres 2014, PDIP hanya naik ke 18,4%,” katanya lagi.
Rekayasa hasil riset 12 lembaga survei ini kemudian, kata Rizal Ramli, membuat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dan Almarhum Taufik Kemas melunak dan ingin mencalonkan Jokowi. Meskipun sebelumnya sempat ragu.
Baca: Disindir Mentri Pecatan, Rizal Ramli Ungkit Pemecatan JK dan Wiranto
“Mbak Mega, pada 2014 itu masih ragu2, Bang Thaufik alm. apalagi, tetapi akibat rekayasa hasil 12 surveyor yg masif tsb, akhirnya Mbak Mega dukung Jkw. Media mainstream telan mentah2 propaganda itu. Padahal “Jkw Effect hanya 2,4%”, bukan 15-17%, 7-8x margin of errors, Ampun deh,” pungkasnya.
Mbak Mega, pada 2014 itu masih ragu2, Bang Thaufik alm. apalagi, tetapi akibat rekayasa hasil 12 surveyor yg masif tsb, akhirnya Mbak Mega dukung Jkw. Media mainstream telan mentah2 propaganda itu. Padahal “Jkw Effect hanya 2,4%”, bukan 15-17%, 7-8x margin of errors😀 Ampun deh🙏
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) January 15, 2019