SULSELEKSPRES.COM – Ekonom senior Rizal Ramli kembali mengkritik keras Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang sebelumnya diberikan tugas khusus oleh presiden menangani covid-19 dibeberapa provinsi prioritas.
Adanya kenaikan kasus dalam kurung waktu 2 pekan terkahir dianggap sebagai bentuk kegagalan Luhut. Luhut disebutnya hanya ngomong segerobak tanpa ada perubahan strategi dalam penanganan covid.
“Fiasco 2 Minggu: tidak aneh gagal turunkan covid, wong tidak ada perubahan strategi, hanya ngomong ‘segerobak’, ancam2 & tumpuk kekuasaan,” kata Rizal Ramli melalui akun Twitternya, (2/10/2020).
Baca:Â Rizal Ramli Minta Jokowi Abaikan Pertemanan dengan Ahok
“Ubah definisi kematian covid, dikira lihai tapi tidak cerdas. RI masuk ‘high risk’, negara2 yg lock-out RI naik,” tambahnya lagi.
Fiasco 2 Minggu: tidak aneh gagal turunkan covid, wong tidak ada perubahan strategi, hanya ngomong ‘segerobak’, ancam2 & tumpuk kekuasaan. Ubah definisi kematian covid, dikira lihai tapi tidak cerdas. RI masuk ‘high risk’, negara2 yg lock-out RI naik.https://t.co/cO2aF2Q0l3
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) October 2, 2020
Seperti diketahui, Presiden Jokowi secara khusus menugaskan Luhut Binsar Pandjaitan serta Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo untuk menangani covid di 10 provinsi prioritas. 10 provinsi tersebut yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan Sumatera Utara, Papua, dan Bali.
Rizal Ramli sebelumnya diketahui menjabat sebagai Mentri Koordinator Kemaritiman dan Investasi pada periode pertama Presiden Jokowi. Jabatannya tidak bertahan lama setelah dirinya dicopot dan digantikan Luhut.
