SULSELEKSPRES.COM – Rizal Ramli meminta Presiden Jokowi untuk mengabaikan hubungan dekat pertemanan dengan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
Ekonom senior tersebut berharap agar Ahok dipecat sebagai Komisaris Utama Pertamina. Rizal Ramli menyebut, menjadi hal berat bagi Jokowi untuk melepas Ahok.
“Mas @jokowi ,, memang berat melepas teman, yg sudah tahu luar dalam. Apalagi ini jadi “money-bagman”. Sudahlah,, wes wes wareq Daripada merusak dan bikin Pertamina lebih rugi,” kata Rizal Ramli melalui akun media sosialnya, (17/9/2020).
Dia menambahkan, sebagai seorang teman Ahok tidak mesti menempati jabatan strategis di Pertamina. Menurutnya, Ahok cukup dijadikan duta besar.
“Kasih ajalah Dubes atau tilfon Aguan spy diangkat jadi Preskom Podomoro. Angkat Jonan, lebih baik,” tambahnya.
Rizal Ramli diketahui sejak awal menentang penempatan Ahok di Pertamina. Dia menganggap banyak figur lain yang lebih layak diposisi tersebut.
Mas @jokowi ,, memang berat melepas teman, yg sudah tahu luar dalam. Apalagi ini jadi “money-bagman”. Sudahlah,, wes wes wareq 😀 Daripada merusak dan bikin Pertamina lebih rugi,, kasih ajalah Dubes atau tilfon Aguan spy diangkat jadi Preskom Podomoro 🙂 Angkat Jonan, lebih baik.
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) September 16, 2020
Selain Rizal Ramli, politisi Partai Gerindra Andre Rosiade juga meminta Ahok dipecat. Kehadiran Ahok di Pertamina disebutnya bikin gaduh.
Nama Ahok beberapa hari terakhir kembali ramai dibicarakan. Ini setelah dirinya secara blak-blakan berbicara soal internal Pertamina.
Ahok mengaku sering geleng-geleng kepala dengan berbagai kebijakan direksi Pertamina. Keputusan bisnis Pertamina sering kali tak masuk akal dalam kalkulasi bisnis. Akibatnya, Pertamina harus menanggung utang yang jumlahnya cukup besar.
Dia mencontohkan kebijakan manajemen Pertamina yang rajin mengakuisisi sumur minyak di luar negeri. Pembelian ladang minyak dilakukan dengan utang.