SULSELEKSPRES.COM – Pengamat politik Rocky Gerung beteaksi atas kritik pakar hukum pidana, Prof Romli Atmasasmita terhadap dirinya.
Prof Romli belum lama ini menyoal kebiasaan Rocky Gerung menggunakan kata ‘Dungu’ dalam beberapa kesempatan. Hal yang dia anggap tidak mesti dilakukan seorang akademisi.
Baca: Video: Rocky Gerung Berdebat Sengit dengan Budiman Sudjatmiko
Menanggapi hal itu, Rocky kemudian mempertanyakan ulang kapasitas dan keilmuaan Prof Romli. Rocky menyindir Prof Romli sebagai akademisi istana yang hanya ahli dalam urusan perancangan Perppu.
“Selain perppu, apa isi kepalanya?,” tulis Rocky Gerung (2/11/2018) melalui akun Twitternya.
Baca: Respon Pidato Jokowi, Rocky Gerung: 2019 dari Sontoloyo ke Berakal
Selain perppu, apa isi kepalanya?
— Rocky G (@rockygerung) November 2, 2018
Komentar Rocky ini menanggapi salah satu ciutan nitizen yang melampirkan soal berita kritikan Prof Romli terhadap dirinya.
Sebelumnya, Rocky juga pernah menyindir Prof Romli sebagai akademisi istana.
“Ow…dia lagi? Suruh dia bikin perppu anti dungu, khusus untuk akademisi istana,” tulis Rocky 21 Oktober lalu.
Baca: Soal KPK, Fahri Hamzah Sebut Cara Berfikir Mahfud MD Berbahaya
Ow…dia lagi? Suruh dia bikin perppu anti dungu, khusus untuk akademisi istana.
— Rocky G (@rockygerung) October 21, 2018
Prof Romli diketahui sebagai Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Padjajaran ini telah menggodok ratusan RUU bersama DPR. Bahkan, ia pernah menjadi perumus dua Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) yang terbilang kontroversial.
Pertama, Perppu Anti Terorisme, dan kedua, Perppu Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Kritikan Prof Romli

Prof Romli Atmasasmita menyoal penggunaan kata Dungu yang sering disampaikan mantan dosen filsafat UI, Rocky Gerung.
Menurutnya, seorang akademisi sudah seharusnya tidak mengucapkan kata dungu terhadap mahasiswa, apalagi terhadap sesama akademisi. Hal tersebut disampaikan Prof Romli melalui akun media sosial twitternya.
Baca: Prof Romli: Mengucap Kata Dungu Berarti Sakit Jiwa, Rocky Gerung Tersinggung
“tidak ada kamusnya dikalangan akademisi sekelas doktor atau profesor mengucapkan kata2 dungu kepd mahasiswanya apalagi koleganya krn diikat oleh etika profesi dn tggjwb profesi dn kaidah keilmuan masing2 keahlian; tdk ada seorang profesor-pun memiliki keahlian lintas ilmu!,” tulis Prof Romli seperti dilansir Sulselekspres (21/10/2018).
Dia mengatakan, seorang akademisi memiliki etika profesi dan tanggungjawab, kecuali jika sakit jiwa.
Baca: Disebut Bodoh, Akbar Faisal Amuk Rocky Gerung di Twitter
“tidak juga sy pengalaman dosen 45 tahun sangat langka apalagi sy gunakan kata2 DUNGU thdp mhs sy apalagi thdp kolega akademisi! dlm keadaan apapun krn namanya akademisi selain punya etik profesi juga tggjwb profesi kecuali sakit jiwa,” tulisnya lagi.
(*)