MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Penjabat Walikota Makassar, Rudy Djamaluddin, meminta aparat perbatasan untuk tidak menyulitkan masyarakat pada saat penerapan pembatasan pergerakan lintas antar daerah pada hari Sabtu (11/7/2020) mendatang.
Hal itu akan dimulai dengan tahap sosialisasi yang akan berlangsung besok, Kamis (9/7/2020) hingga Jumat (10/7/2020).
“Hari ini kita sosialisasikan, Insya Allah besok hingga lusa kita uji coba. Mudah-mudahan tidak ada kendala sampai penerapan di hari Sabtu nanti,” buka Rudy, Rabu (8/7/2020).
“Saat ini Tim Tugas Penegakan Disiplin di bawah pimpinan asisten I terus berkordinasi dengan seluruh Forkopimda. Kemarin saya juga menemui Bupati Maros dan Bupati Gowa terkait rencana penerapan Perwali yang bakal berdampak pada daerah tetangga kita,” lanjutnya.
Menurut Rudy, metode pemeriksaan dokumen harus berlangsung mudah dan cepat sehingga tidak menimbulkan antrean kendaraan panjang yang memicu terjadinya kemacetan.
Namun yang paling penting saya ingin tekankan kepada aparat di perbatasan agar jangan menyulitkan masyarakat kita, bikin metode agar tidak terjadi penumpukan kendaraan, cukup periksa dokumen yang diperlukan saja, serta memperbanyak titik pemeriksaan sehingga antrian tidak panjang,” jelasnya.
BACA: KPU Makassar Tetapkan Jumlah Kursi dan Suara Sah Sebagai Syarat Pendaftaran Bapaslon
Lebih jauh Rudy mengatakan, rencana penerapan Peraturan Walikota Makassar nomor 36 Tahun 2020 tentang Percepatan penanganan Covid-19 merupakan strategi dalam mengendalikan Covid-19 dengan tetap mempertahankan denyut ekonomi masyarakat.
Dengan begitu, kelompok masyarakat yang bekerja di kota Makassar diberi pengecualian, meskipun tetap akan dilakukan Sampling Random Rapid Test.
“Kita tidak ingin mentrasnfer penularan kedaerah, kita tidak hanya menangani kota Makassar, tapi kita juga harus melindungi daerah sekitar. Makassar ini kan ibukota Provinsi, kota penyanggah nasional, makanya harus kita jaga kestabilannya.”
“Kita jangan bawa penularan keluar, warga Makassar yang mau keluar harus kita pastikan tidak menularkan virus di luar, inilah esensi dari pembatasan pergerakan antar daerah ini,” jelasnya.