MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, upaya menekan penularan Covid-19, sekaligus menyelaraskan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Rudy menilai, upaya pengendalian Covid-19 tidaklah sulit, selama masyarakat mau mengikuti anjuran protokol kesehatan dengan baik dan ketat.
“Masyarakat cuma perlu pakai masker, jaga harak, juga rajin mencuci tangan, dalam waktu 14 hari saja. Pasti Makassar zona hijau,” jelasnya.
Akan tetapi, hal mudah tersebut justru menemui kendala yang cukup berat. Sebab, tingkat kepatuhan masyarakat sangat rendah untuk menerapkan protap Covid tersebut.
“Susahnya itu karena masyarakat berat sekali terapkan itu protap covid. Malas terapkan 3M. Makanya kita agak lama menuju zona hijau,” bebernya.
Meski begitu, Rudy tidak menyerah. Ia meyakini bisa membawa Makassar keluar dari belenggu covid-19 dan memulihkan ekonomi sebelum walikota baru dilantik.
“Kita terus genjot perekonomian. Soal Covid, kalau besok bisa hijau, kita hijaukan. Makanya saya harap masyarakat petuhi protap covid dan tingkatkan imun,” tegas Rudy.
Sementara, untuk perekonomian masyarakat normal dan membaik, maka secara otomatis kualitas imun mereka juga naik. Jika imun meningkat, maka peluang penularan Covid-19 tentu akan semakin minim.
“Tentu tahun 2020 ini kalau kita berbicara refleksi maka kita berbicara mau tidak mau tahun 2020 ini adalah tahun covid dan tahun pemulihan ekonomi,” ujar Rudy, baru-baru ini.
Lebih jauh Rudy mengatakan, selain penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, tugas utamanya selama menjabat sebagai Pj wali kota telah tuntas, khususnya dalam hal mengawal proses Pilwali Makassar 2020 ini.
“Tugas besar kita mengendalikan covid, memulihkan ekonomi, dan ditambah satu tugas bagaimana melaksanakan pilwali sudah selesai. Saya rasa Pilwali Makassar tidak terlalu bermasalah,” jelasnya.
Pemkot Makassar tengah fokus melakukan pembenahan perekonomian dan menurunkan angka penularan Covid-19. Hal itu kian dimasifkan di penghujung tahun 2020 ini.
Di masa sisa jabatannya, Rudy meminta pembangunan yang ia lakukan selama ini tidak boleh berhenti. Akan tetapi, Rudy menegaskan penerapan Protokol kesehatan tidak boleh dinomorduakan.
“Pembangunan tidak boleh berhenti hanya karena covid. sehingga kesadaran masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan ini adalah kunci untuk melaksanakan keduanya,” harap Rudy.
