25 C
Makassar
Sunday, March 16, 2025
HomeHeadlineSaksi Mata Ungkap Kronologi Bentrok Warga dan Mahasiswa Papua di Makassar

Saksi Mata Ungkap Kronologi Bentrok Warga dan Mahasiswa Papua di Makassar

- Advertisement -

SULSELEKSPRES.COM – Saksi mata mengungkapkan awal mula bentrok warga dengan penghuni asrama Papua pada Senin, 19 Agustus 2019.

Saat itu sekitar pukul 18.30, JJ tengah menjaga ruko miliknya, tepat di samping asrama Papua di Jalan Lanto Dg Pasewang. Ia berdua bersama istrinya dalam ruko.

Sewaktu melihat ke jalan, belasan motor tiba dan memarkir tepat di depan ruko. Ia melihat belasan orang tersebut berbusana muslim berwarna putih-putih. Tak merasa ada yang ganjil, ia melanjutkan kerjanya.

Tak lama berselang, JJ mendengar suara ribut-ribut dari arah asrama. Karena penasaran, ia segera keluar dan meminta istrinya untuk menjaga toko.

Sewaktu JJ keluar ruko, rupanya jumlah massa yang ia lihat sebelumnya tak hanya belasan. Ia memperkirakan, jumlahnya mencapai 40-an orang. Kata JJ, tak semua berbusana muslim putih-putih, namun setengahnya menggunakan pakaian sehari-hari.

Massa yang ia lihat pun sudah berada dalam halaman asrama Papua. JJ turut memasuki halaman asrama.

“Saya juga masuk dalam asrama waktu saya dengar mi ribut,” ucapnya saat ditemui Senin (19/8/2019).

Ia melanjutkan, awal percakapan, massa menanyakan kepada penghuni asrama perihal alasan mereka melakukan aksi pada sore harinya. Memang, sebelum bentrok, penghuni asrama melakukan aksi di halaman asrama mereka. Hal itulah yang kemudian dipertanyakan massa yang tiba.

Salah seorang penghuni asrama lantas meminta kepada massa untuk segera keluar dari halaman. Namun massa saat itu, kata JJ, nampaknya tersinggung. Situasi mulai memanas, mereka pun saling dorong.

Kata JJ, dengan situasi panas tersebut, rupanya semakin disulut dengan ujaran salah seorang massa. Ia mendengar umpatan ‘mauko mati di sini kah’ yang ditujukan kepada para pengungsi asrama.

Karena situasi panas tak kunjung reda, salah seorang dari massa mencabut badik dan mengangkat ke udara. Sementara massa lain mengeluarkan busur dan mengarahkan kepada penghuni asrama. Segera penghuni asrama lari masuk dalam asrama.

JJ turut lari, ia kembali ke dalam ruko miliknya. Ia dengan cepat menutup ruko. Ia sudah tidak memperdulikan lagi motornya yang berada di luar. Dalam ruko pun terjebak dua orang pembeli, mereka tak bisa lagi keluar.

“Saya lihat lewat pintu kecil, saya lihat mi itu orang-orang pegang busur,” ucapnya.

Ia pun hanya bisa mendengar suara batu-batu menghantam pintu besi rukonya. Tak hanya itu, ia juga mendengar sekali-kali ucapan takbir ‘Allahuakbar’.

Lebih jauh dikatakan, situasi penyerangan tersebut berlangsung cukup lama. Kata JJ, penghuni asrama terus diserang sekitar 20 menit lamanya. Baru setelah itu, penghuni asrama berani keluar dan melakukan serangan balasan.

Hingga tengah malam, situasi di asrama tersebut masih mencekam. Terlihat juga puluhan mahasiswa Papua tiba menggunakan truk polisi. Mereka didatangkan dari rumah asrama Papua lain yang ada di Makassar. Lokasi itu menjadi pusat keamanan bagi orang Papua di Makassar.

spot_img
spot_img

Headline

spot_img