SULSELEKSPRES.COM – Perusahaan raksasa elektronik Samsung mengalami penurunan laba mencapai 50 persen lebih. Hal ini disebabkan oleh bisnis chip utamanya goyah dan juga memperingatkan “tantangan” di depan.
Dari tahun sebelumnya, pembuat chip memori dan smartphone terbesar di dunia itu mengatakan laba operasi turun 56%.
Dikutip dari BBC pada Selasa (31/7/2019), merosotnya laba Samsung berdampak pada perlambatan industri yang lebih luas, terbebani oleh perang perdagangan AS-Cina.
Samsung juga menghadapi lebih banyak gangguan yang mungkin terjadi pada bisnis chipnya karena pertikaian dagang antara Seoul dan Tokyo.
Sementara itu, perusahaan Korea Selatan membukukan laba operasi 6,6 triliun won Korea ($ 5,6 miliar; £ 4,6 miliar) untuk tiga bulan hingga Juni, penurunan 56% dari 14,87 triliun won Korea yang diposting pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hasilnya sesuai dengan perkiraan perusahaan.
Dalam sebuah pernyataan , Samsung mengatakan pelemahan dan penurunan harga terus di pasar chip memori “meskipun pemulihan permintaan terbatas”.
“Perusahaan ini menghadapi tantangan dari ketidakpastian tidak hanya di bidang bisnis tetapi juga dari perubahan dalam lingkungan ekonomi makro global,” katanya.
Baru-baru ini Jepang memberlakukan pembatasan ekspor pada bahan-bahan industri tertentu yang perlu Seoul buat semikonduktor dan layar tampilan.
Langkah ini telah menimbulkan kekhawatiran atas risiko yang dilontarkan perdagangan terhadap pasokan teknologi global, dan dapat memengaruhi pendapatan Samsung di masa depan.
