MALANG – Ibaratnya seseorang melihat pencuri, lalu dilaporkan, terus yang ditangkap ialah orang yang melaporkan, dan pencuri nya bebas.Mungkin hal itu yang dialami oleh seorang Pelatih Berusia 62 tahun Asal Belanda itu.
Mendapat hukuman karena dianggap melakukan protes berlebihan kepada wasit Ketika itu.
Kendati demikian, Robert Rene Alberts menganggap sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terhadapnya adalah lelucon. Dia dihukum tidak boleh mendampingi tim dalam dua pertandingan ke depan.
“Ini sangat lucu. Saya heran dengan hukuman ini dimana wasit telah mengambil paksa kemenangan PSM. Tapi, malah saya yang dihukum. Sementara wasit yang bersangkutan tidak mendapat hukuman apapun. Bahkan masih memimpin laga lainnya,”ucapnya beberapa waktu lalu.
Akibatnya, saat PSM melawat ke Stadion Kanjuruhan, markas Arema FC dalam lanjutan Liga 1, Rabu 30 Agustus 2017, dia tidak bisa duduk di bangku cadangan. Tak sampai di sana, Rene juga dilarang masuk ke ruang ganti.
“Saya kira pemain saya lebih termotivasi dan mau menunjukan kemampuan meski tanpa pelatih di bench. Ini lelucon besar bagi saya karena saya dihukum,” kata Rene, dalam konferensi pers jelang pertandingan Selasa 29/8.
Rene sempat melayangkan surat protes kepada PSSI terkait kepemimpinan Bonyadifard. Namun balasan yang diterima justru sanksi kepada dirinya.
Berikut Keputusan PSSI terkait protes manajemen PSM Makassar , yakni Keputusan Wasit adalah mutlak dan tidak dapat diubah. dan yang kedua, karena kasus yang terjadi adalah terkait wasit asing, maka federasi yang bersangkutan bersama dengan PSSI akan mengadakan evaluasi terhadapnya.