MAKASSAR – Bakal calon Gubernur Sulsel Nurdin Halid (NH) secara terbuka menyampaikan kalau dirinya tidak akan lama memimpin Sulsel jika terpilih pada Pilgub 2018 tahun depan.
Penegasan tersebut disampaikan NH dalam sambutannya diacara penyerahan rekomendasi Partai Nasdem kepada Nurdin Halid -Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz), Kamis (14/9) di Hotel Clarion Makassar.
Penegasan NH tersebut kembali menguak teka-teki dibalik sikapnya sebagai tokoh nasional yang turun gelanggang ditingkat daerah dengan mencalonkan diri di pilgub.
Lantas apa yang menjadi alasan utama NH maju di Pilgup jika tidak ingin lama memimpin Sulsel?. Spekulasi kalau majunya NH hanya ingin menumbangkan klan kekuasaan Yasin Limpo (YL) nampak sulit terhindarkan.
Jubir NH-Aziz, Yusuf Said saat diminta konfirmasi terkait persepsi demikian menolak memberikan jawaban. “Saya no comment. Saya tanyakan dulu pak NH,” kata Yusuf melalui WhatsAppnya kepada Sulselekspres.com, Minggu malam (17/9).
NH yang juga Ketua Harian DPP Partai Golkar, menegaskan bahwa dirinya tidak akan lama memimpin Sulsel, sebab masih banyak pemimpin masa depan. Termasuk Ketua DPW Partai Nasdem Sulsel Rusdi Masse.
“Saya tidak akan lama lama memimpin Sulsel jika ada kesempatan diberikan Allah SWT. Setelah itu akan muncul lain dan saya akan berikan calon pemimpin lain untuk berbuat lagi mencurahkan idenya untuk Sulsel termasuk Kakak Rusdi Masse,” jelas Nurdin Halid.
Dia menganggap kalau pada pilgub Sulsel 2018 ini, NH bersama Aziz maju bukan karena haus kekuasaan. Tapi hanya ingin membawa sebuah pembaharuan dan terjadinya keseimbangan politik yang baik di tengah masyarakat Sulsel yang berujung pada kesejahtraan masyarakat di Sulsel.
“Kakak Rusdi Masse adalah calon pemimpin masa depan di Sulsel. Dia itu sama saya bukan mengejar kekuasaan tapi menjadi seorang pemimpin sejati,” pungkasnya.
Perbedaan politik antara keluarga YL dan Nurdin Halid bukan hanya untuk Pilgub Sulsel tahun depan. Dalam beberapa momentum politik, dua klan keluarga ini sering mempertontontkan rivalitasnya.