SULSELEKSPRES.COMĀ – Menyusul insiden jatuhnya pesawat Boeing 737 Max 8 milik maskapai Ethiopian Airlines. Pihak otoritas bandara Singapura mengeluarkan maklumat pelarangan terbang pesawat jenis tersebut.
Di Indonesia, pesawat keluaran boeing ini punya cerita kelam. Namun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhur Binsar Pandjaitan punya pandangan lain.
“Kalau dia (Singapura) bisa melarang kenapa kita nggak bisa?” kata Luhut di Hotel Shangri La Jakarta, dilansir dari Detik.com, Selasa (12/3/2019).
Menurutnya, pemerintah tidak bakal buru-buru memutuskan soal itu. Sebab, kata dia, hal tersebut menyangkut banyak pihak.
Meski begitu, Luhut menuturkan, akan melakukan pembahasan terkait Boeing besok. Pembahasan yang mulanya dijadwalkan hari ini batal.
“Boeing tadi kita saya pikir sudah temporary grounded dan besok kami membicarakan itu lagi. Tadi kita belum kita sempat bicara, sementara kita grounded dulu, besok kita akan bicara institusi terkait, dengan Pak Budi (Menteri Perhubungan) tadi sudah bicara,” paparnya.
Kata Luhut, pemerintah untuk sementara hanya melarang maskapai dalam negeri menggunakan pesawat tersebut. Untuk kebijakan selanjutnya, dia menunggu hasil inspeksi yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Nanti kita lihat, karena 11 yang akan dilakukan inspeksi, kita lihat nanti perkembangannya, kalau negara lain menemukan sesuatu, saya kira kita nggak mau ambil risiko pesawat kita crash lagi karena masalah desain atau apa,” terangnya.
Mengutip Reuters, sejak pukul 14.00 waktu setempat, (12/3/2019) Otoritas Penerbangan Sipil Singapura mulai melarang sementara penerbangan Boeing 737 MAX.
Aktivitas penerbangan Boeing 737 MAX dari dan ke Singapura akan berpengaruh sejak pernyataan itu dikeluarkan. Beberapa maskapai itu antara lain, SilkAir, China Southern Airlines, Garuda Indonesia, Shandong Airlines, dan Thai Lion Air.