MAKASSAR, SULSELEKSPRES.COM – Meski berhasil memetik kemenangan di laga perdananya melawan PSS Sleman, ternyata PSM Makassar masih mendapat kritikan dari sejumlah supporter.
Hal itu tidak lepas dari miss komunikasi antar sesama pemain yang menyebabkan tim besutan Bojan Hodak tersebut gagal meraih clean sheet, usai Yevhen Bokhashvili menjebol gawang Hilman Syah melalui eksekusi penalti.
Kondisi tersebut membuat Ayu Resky Amaliah, salah satu supporter PSM Makassar, mengungkapkan kritikannya.
Gadis kelahiran Makassar (20/8/1998) tersebut mengatakan bahwa kemenangan PSM sedikit terbantu dengan dukungan supporter, karena PSM bermain di kandang.
“Kemarin memang menang, tapi tipis. Mungkin karena main di kandang. Untung Eksekusi Ferdinand bisa sedikit memuaskan supporter,” ujar mahasiswi Ekonomi Pembangunan UNM tersebut.
Lebih jauh gadis yang akrab disapa Ay tersebut mengatakan bahwa persoalan pokok PSM adalah chemistri.
Ia menilai permainan pemain lama dan pemain baru belum terlalu padu. Selain itu, tempo permainan juga dinilai kurang efektif.
“Tempo permainan tidak stabil, cepat naik, tidak lama kemudian turun. Mungkin karena chrmistrinya belum ketemu. Jadi permainan kurang padu antara pemain lama dengan pemain baru,” tutur Ay.
“Kalau persoalan ini (kekompakan pemain) bisa diatasi, pasti PSM bisa meraih hasil yang lebih maksimal,” lanjutnya.
Hal ini juga diakui oleh pelatih kepala PSM Makassar, Bojan Hodak, yang mengatakan perpaduan pemain belum bisa diselesaikan secara singkat.
“Penalti yang diperoleh lawan itu karena konsentrasi pemain menurun. Beda dengan Pluim dan Ferdinand yang sudah mendapatkan chemistri mereka. Beri waktu kepada pemain untuk beradaptasi,” ujar Bojan.
Meski begitu, Ay tetap berharap di laga selanjutnya PSM Makassar bisa meraih poin penuh, meski berstatus sebagai tim tamu.
“Di laga selanjutnya, semoga hasilnya memuaskan. Apalagi nanti laga tandang. Mudah-mudahan bisa dapat poin penuh. Soalnya Persita main bagus, dia tahan imbang Bali United di Bali, padahal Bali juara bertahan. Supporter pasti selalu mendukung,” harapnya.
“Untuk pelatih, kalau busa pertahankan dulu satu formasi. Jangan terlalu sering rotasi pemain, supaya kekompakannya busa padu. Kalau memungkinkan, formasi 4-3-3 sepertinya lebih bagus.”
“Soalnya PSM biasanya terlena dalam menyerang dan lambat kembali bertahan. Kalau 4-3-3 kan berimbang menyerang dan bertahannya. Bisa baca permainan lawan juga. Nanti kalau sudah tau strategi lawan, baru hajar,” terangnya.
Diketahui, pada laga selanjutnya PSM Makassar akan menghadapi Persita Tangerang, yang rencananya bakal digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pada tanggal (6/3/2020) mendatang
Penulis : Widyawan Setiadi